Iman dan Ilmu Pengetahuan
(1 Korintus 1:5)
Iman
dan ilmu pengetahuan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Lantas, bagaimana hubungan iman dan ilmu pengetahuan bagi orang Kristen?
Bagaimana seharusnya kita memosisikan ilmu pengetahuan di dalam hidup orang
yang percaya kepada Tuhan?
Sebagai
orang Kristen, iman percaya merupakan tindakan penyangkalan diri, hal inilah
yang membuat orang percaya tidak lagi
mengandalkan kebijaksanaan dan kekuatannya sendiri, tetapi melekatkan diri pada
kuasa dari Tuhan yang telah menciptakan seluruh alam semesta dan segala isinya.
Di dalam Ibrani 11 : 1 tertulis dengan jelas bahwa “Iman adalah dasar dari
segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat.” Artinya iman itu adalah pondasi bagi setiap aktifitas kehidupan orang
Kristen, termasuk dalam mempelajari alam semesta ini melalui ilmu pengetahuan.
Adapun
ilmu pengetahuan adalah tindak lanjut dari akal pikiran manusia. Seperti kita
ketahui bahwa dengan kemajuan ilmu pengetahuan, manusia dapat semakin memahami
fenomena-fenomena alam yang ada di dunia. Berkat ilmu pengetahun lahirlah penemuan-penemuan
baru yang berkontribusi positif bagi kehidupan umat manusia, seperti
dihasilkannya berbagai macam obat untuk menyembuhkan penyakit, semakin mudahnya
dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi melalui teknologi modern yang sudah
ada, akses transportasi yang semakin cepat baik melalui darat, laut dan udara,
dan banyak lagi kemajuan di bidang lain yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan.
Ilmu
pengetahuan memang banyak memberikan kemudahan dan membantu untuk mewujudkan
keinginan manusia, tetapi ilmu pengetahuan tidak bisa dan tidak akan pernah
mampu menjawab semua pertanyaan kita akan alam semesta. Hanya Tuhan yang bisa
memuaskan dahaga atas setiap pertanyaan yang tidak bisa diberikan ilmu
pengetahuan kepada manusia. Karena Tuhanlah yang telah menjadikan segala
sesuatu yang ada, bahkan yang tidak terlihat oleh mata kita sekalipun, itu
adalah ciptaan Tuhan. Termasuk ilmu pengetahuan ada karena Tuhan yang sudah
sediakan, manusia hanya bertugas untuk menggali dan menemukannya.
Pemahaman
bahwa Tuhan adalan sumber ilmu pengetahuan, akan membuat kita memosisikan ilmu
pengetahun berdasarkan iman kepada Tuhan, seperti yang tertulis di Amsal 1 : 7a
menyatakan bahwa “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan”. Setiap orang
yang ingin memiliki pengetahuan hendaknya memulainya dengan beriman kepada
Tuhan. Hal ini menegaskan bahwa bagi orang percaya, iman dan ilmu pengetahuan
tidak bertentangan, tetapi memiliki keterkaitan yang sangat erat, yakni iman
adalah dasar (awal) dari ilmu pengetahuan.
Semakin
mendalami ilmu pengetahuan, akan membuat kita semakin menyadari keagungan dan
kemahakuasaan Tuhan, kita akan semakin melihat kebesaran dan luar biasanya
hikmat dan kebijaksanaan-Nya yang tidak terjangkau oleh akal pikiran manusia.
Hal inilah yang dinyatakan oleh James Prescott Joule, seorang ilmuwan fisika
perumus Hukum Kekekalan Energi dari Inggris. Joule yang terkenal akan kesabaran
dan kerendahan hatinya ini menyatakan bahwa “Keteraturan terlihat jelas di alam
semesta, seluruh sistem, bagaimanapun rumitnya, berjalan lancar dan serasi.
Karena seluruhnya diatur oleh kedaulatan Allah. Setelah mengetahui dan mematuhi
kehendak Allah, seharusnya tujuan kita berikutnya adalah mengenal kearifan,
kekuasaan serta kebaikan-Nya sebagaimana terlihat dari karya-Nya”.
Louis
Pasteur, seorang ahli Bakteriologi, pencetus Hukum Biogenesis, Pasteurisasi,
Vaksinasi dan Imunisasi asal Prancis juga menyatakan imannya kepada Tuhan.
Tokoh yang menentang teori Evolusi ini mengatakan “Semakin saya mempelajari
alam, semakin saya mengagumi karya Sang Pencipta, ilmu pengetahuan membawa
manusia lebih dekat kepada Allah”. Sebagai seorang ilmuan, Pasteur percaya
kepada Tuhan sebagai Pencipta segala makhluk hidup. Semasa hidupnya, ia memiliki
kerinduan yang sangat besar menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang,
salah satunya dengan menggunakan ilmu
pengetahuan yang dimilikinya untuk menyembuhkan orang-orang yang sakit.
Dari uraikan di atas, jelaslah bahwa iman dan ilmu pengetahuan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ibarat sebuah pohon, iman adalah akarnya, llmu adalah batang dan ranting-ranting pohon yang akan menghasilkan buah. Iman menjadi dasar dari ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahunan akan memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia. Dengan pemahaman ini, harapannya akan mendorong kita untuk semakin bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu pengetahuan dengan berlandaskan iman kepada Allah. Dan akhirnya, ilmu pengetahuan itu akan menjadi media bagi kita untuk menjadi berkat, demi kemuliaan nama Tuhan. Amin.