Kamis, 30 September 2021

Kebaikan dan Kejahatan

 

Ketika:

~ Kebaikan dibalas dengan kebaikan, itu hal biasa dan sangat manusiawi...

~ Kejahatan dibalas dengan kejahatan, berarti emosi masih menguasi diri...

~ Kebaikan dibalas dengan kejahatan, itu tidak tahu diri...

~ Kejahatan dibalas dengan kebaikan, itulah karakter Ilahi...


Salam kebaikan... Tetaplah menginspirasi...

Selasa, 28 September 2021

Bermegah atas kelemahan

Bermegah atas kelemahan...


Hal yang biasa ketika manusia bermegah akan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya. Berbangga atas prestasi, kehebatan, keberhasilan, kesuksesan, kepintaran, kekayaan, kecantikan, ketampanan, dan banyak ke...ke... lainnya...

Pagi ini membaca kalimat yang membuatku bertanya-tanya. Kalimat yang berbunyi "bermegah atas kelemahan"...

"Bagaimana caranya bermegah atas kelemahan ya?" pikirku dalam hati. 

Dan akhirnya kumengerti, bahwa kita harus menyadari dan mau mengakui kelemahan-kelemahan yang kita miliki...

Tidak hanya berfokus pada kehebatan diri yang bisa menyeret kita kepada kesombongan dan membuat kita selalu merasa lebih dari yang lain...

Bermegah atas kelemahan, bukan berarti memuliakan dan meninggikan kelemahan diri, tetapi semakin menyadari hanya dengan kekuatan dari Tuhan yang mampu  menolong kita dalam setiap kelemahan yang kita miliki...

Selamat beraktifitas... Mari bekerja dengan hati yang ikhlas...

Kamis, 23 September 2021

Kritik... Membangun atau justru menjatuhkan?

Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, dan wajar pasti akan selalu ada hal-hal yang perlu diperbaiki dalam tindakan, perkataan dan juga pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari. Sebagai makhluk sosial yang hidup bersama di dalam masyarakat, pastilah kita sering melihat kekurangan dari orang-orang di sekeliling kita. Dalam meresponi hal tersebut tidak jarang kita langsung memberikan kritik kepada orang-orang yang kita anggap telah bertindak tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukannya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kritik berarti: kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Kritik sering sekali langsung keluar dari mulut seseorang tanpa memperhitungkan dampak dari kritik yang disampaikannya. Pertanyaannya, apakah kritik itu bertujuan untuk membangun atau justru menjatuhkan?

Ada istilah orang yang mengatakan "Kritik yang membangun" dengan alasan kritik yang disampaikan itu bertujuan untuk memperbaiki hal-hal yang sebelumnya salah supaya di kemudian hari tidak terulang kembali. Tetapi tidak jarang justru setelah kritik dilontarkan, bukannya perbaikan yang dihasilkan tetapi justru mental orang yang dikritik menjadi lemah, sehingga dia merasa down, tidak bersemangat bahkan menyimpan perasaan tidak senang dengan orang yang memberikan kritikan tersebut, yang mengakibatkan hubungan mereka menjadi terganggu.  

Yang pasti memang karakter setiap orang memang berbeda-beda, sehingga tidaklah semua orang siap untuk menerima kritik. Apalagi ketika kritikan disampaikan di depan banyak orang. Kritik tersebut seolah-olah bertujuan hanya untuk mempermalukan, menunjukkan kelemahan/kekurangan orang yang dikritik tanpa adanya solusi dan tentu saja hal ini menyampaikan kesan bahwa orang yang mengkritik merasa lebih hebat dari orang yang dikritik.

Sangat berbeda apabila kritik tersebut disampaikan secara empat mata, dan lebih luar biasa lagi apabila dibarengi dengan saran dan masukan-masukan untuk perbaikan. Dengan empati si pemberi kritik akan menawarkan solusi untuk memperbaiki kekurangan yang ada, sehingga dia bukan hanya menunjukkan kesalahan yang ada. Dengan cara ini pastilah yang dikritik merasa nyaman, senang, merasa didukung untuk memperbaiki diri dan tidak akan menyisakan rasa ketidaknyamanan kepada si pemberi kritik.

Apakah kritik itu membangun atau menjatuhkan? Dari uraian singkat di atas setidaknya bisa disimpulkan bahwa kritik itu akan membangun ketika pemberi kritik mempunyai empati dan niat yang tulus untuk menolong orang yang dikritik untuk bangkit dan mampu memperbaiki diri. Sebaliknya kritik akan menjatuhkan apabila memang si pemberi kritik tidak punya empati, tidak ada solusi yang tawarkan, tetapi yang ada adalah kesombongan diri.

Apakah kritikan kita membangun atau menjatuhkan? Tergantung dari motivasi kita ketika memberikan kritik...

Rabu, 22 September 2021

Hidup Untuk Berkarya, bersama AGUPENA

 






Nasionalisme Seorang Guru

Sangat bersyukur diberikan kesempatan untuk berbagi bagaimana sosok guru yang memiliki nasionalisme dalam mengembang tugasnya sebagai pendidik generasi penerus bangsa. Karena bagaimanapun guru adalah kunci kemajuan bangsa. 


Guru adalah model yang ditonton siswa setiap harinya di sekolahnya. Guru sangat berdampak dalam memperlengkapi pengetahun dan keterampilan siswa dan pastinya guru jugalah yang sangat berperan dalam membentuk mental dan kepribadian setiap anak didiknya.

Guru harus nasionalis, guru harus memiliki pandangan yang utuh mengenai negara indonesia dari Sabang sampai Merauke, dengan keanekaragaman suku, bahasa, budaya dan agama. Guru tidak boleh terjebak dalam pikiran sempit dan membeda-bedakan setiap anak didik yang dipercayakan kepadanya. Guru harus bisa menjadi role model, sebagai sosok nasionalis sejati yang selalu melayani dengan hati.

Nasionalis artinya cinta kepada tanah air, cinta tanah air berarti harus rela berkonban bagi bangsa. Rela berkorban berarti rela menepis kepentingan sendiri, dan lebih mengedepankan kepentingan nusa dan bangsa. Guru nasionalis adalah guru yang sungguh-sungguh mengabdi dengan hati yang tulus dan sepenuh hati walaupun banyak tantangan dan rintangan yang harus dilalui.


Dengan berbagai medan yang berbeda-beda, ada yang di kota dan di desa. Pasti memiliki tantangan yang berbeda pula. Tetapi guru nasionalis harus tetap semangat, semangat dan selalu semangat dalam memenuhi panggilannya sebagai pendidik anak negeri. 

Guru harus bisa menjadi guru yang nasionalis dengan berjuang. Guru nasionalis senantiasa berusaha menjadi guru pembelajar yang selalu haus akan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang baru. Guru penggerak yang selalu berusaha menggerakkan orang-orang di sekelilingnya untuk melakukan seuatu pembaharuan, yang dimulai dari hal-hal yang sederhana sekalipun. 

Guru yang menginspirasi, melalui karya nyata yang selalu ada sebagai sumber inspirasi bagi orang-orang di sekelilingnya baik teman sejawat dan siswanya. Dan hendaknya guru nasionalis selalu mendidik dengan melayani sepenuh hati.

Hidup guru nasionalis, hidup bangsa Indonesia...



Postingan Terbaru

Di mana kebahagiaan itu berada?

Di mana kebahagiaan itu berada? Kadang lelah jiwa mencari Karena dahaga yang tak terobati Rasa haus akan kebahagiaan Yang diharapkan memberi...

Postingan Terpopuler dalam sebulan ini