Sabtu, 21 Agustus 2021

Endorsement Buku “TAFAKUR DARI BIBIR PENA”


“TAFAKUR DARI BIBIR PENA” 
Penulis: Muhibuna M. Said

Sebuah hasil perenungan yang sangat luar biasa, dimana penulis dengan berani dan lantang mengutarakan isi hatinya yang paling dalam melalui untaian puisi yang sangat menggugah dan penuh makna. Dengan ketulusan pula, penulis menggoreskan setiap puisi yang menggambarkan suasana hati yang ingin memberontak kepada dunia, sembari mengingatkan kepada setiap insan untuk hidup dengan penuh tanggung jawab, menikmati indahnya kehidupan, dan tentunya memelihara alam semesta ciptaan Tuhan yang penuh dengan kesempurnaan. Karena bagaimanapun kehidupan di dunia ini tidak akan selamanya bertahan, tetapi hanya perjalanan sesaat yang akhirnya menuju perhentian. 

Selamat atas terbitnya buku kumpulan Puisi “TAFAKUR DARI BIBIR PENA” ini… Salut dan bangga atas karya yang dihasilkan oleh sosok anak muda yang penuh semangat. Semoga karya-karya berikutnya hadir bak air sungai yang tidak pernah berhenti mengalir. Buat para pembaca yang budiman, segera baca dan nikmati karya yang luar biasa ini, dapatkan makna dan inspirasi yang tersirat dalam setiap puisi yang ada... 

Sahat Serasi Naibaho, S.Si.,Gr
Guru, Penulis buku dan editor buku
Sumatera Utara

Kamis, 19 Agustus 2021

Belajar Nada di Masa Tua


Tidak ada kata terlambat dalam belajar, itulah prinsip yang selalu ku yakini. Belajar apapun selagi masih ada kesempatan, karena belajar apalagi hal-hal yang baru adalah satu kegiatan yang sangat menantang dan menyenangkan. Yang pasti pertama sekali harus ada niat untuk mau membuka hati dan pikiran, sehingga yang dipelajari akan dapat tersimpan dengan cepat di dalam memori.

Hari ini adalah hari keempat saya mendampingi remaja dan pemuda di gereja saya dalam berlatih memainkan keybaord (lebih tepatnya organ) dalam mengiringi lagu-lagu gerejawi. Amang Samosir yang sengaja diundang dari GKPI Rantauprapat telah menyediakan waktu khusus setiap hari Kamis pukul 5 sore untuk melatih generasi muda di gereja kami -GKPI Jeriko Sigambal-.

Dari awal saya sudah niatkan untuk mengikuti setiap kali latihan diadakan. Walaupun tidak dianggap sebagai peserta, tapi saya selalu menyimak ilmu yang disampaikan pelatih kepada para peserta yang hadir. Tak lupa saya selalu menyimpan catatan teori setiap latihan diadakan.

Pada pertemuan perdana, peserta diajarkan tentang Interval tangga nada lengkap dengan akord mayor dan minor dengan nada dasar C = do


Pertemuan kedua, pelatih memberikan pelajaran untuk melatih kegesitan tangan dalam menekan tombol keyboard. Baik tangan kanan maupun tangan kiri memiliki aturan yang berbeda supaya dengan lincah bisa menari di atas tuts keyboard.


Pertemuan ketiga, tepatnya sudah mengajarkan tentang perpaduan antara nada (satu tuts yang ditekan tangan tangan) dengan chord (3 tuts yang ditekan tangan kiri).


Hari ini yang merupakan pertemuan keempat, kembali mengulangi perpaduan antara tangan kanan dan tangan kiri, atau lebih tepatnya menghasilkan nada organ yang dapat mengiringi lagu. Terakhir pelatih memberikan praktek kepada para peserta untuk berlatih mengiringi lagu KJ. No. 66.

Semoga ilmu yang didapat para peserta bisa bermanfaat, dan akhirnya bisa mahir dalam bermain keyboard (organ).... 
Dan tentunya saya walaupun bukan terdafatar sebagai peserta, juga harus bisa dan mampu karena belajar harus sepanjang hayat...

Tangguh Mendidik di Masa Pandemi

TANGGUH MENDIDIK DI MASA PANDEMI

Cerita pada upacara HUT RI ke-76 (17 Agustus 2021)

Sebagai seorang guru di sebuah desa tertinggal, saya sangat merasakan bagaimana pandemi covid-19 telah banyak memberikan pengalaman baru khususnya dalam menyiasati supaya proses pembelajaran tetap bisa berlangsung, karena tidak bisa berjalan normal seperti biasanya. 

Termasuk dalam upacara bendera dalam rangka perayaan HUT RI ke-76 hari ini. Biasanya semua sekolah (SD, SMP/MTS, SMA/MA) se-kecematan akan melaksanakan upacara bersama di lapangan sekolah kami (SMPN 2 Dolok Sigompulon), tetapi dua tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Tahun lalu sama sekali tidak ada pelaksanaan upacara di seluruh instansi di tingkat kecamatan, tetapi hari ini kami diperbolehkan mengadakan upacara di satuan pendidikan masing-masing dengan menerapkan protokol kesehatan.Upacara yang sederhana dan penuh hikmat terlaksana di lapangan sekolah, jauh dari keramaian dan segala pernak-pernik bernuansa merah putih yang biasanya telah menghiasi lingkungan sekolah.

Upacara tadi pagi sangat berkesan bagi saya, ketika bendera sudah berkibar tinggi di udara, tiba-tiba hujan rintik-rintik mengguyur semua peserta upacara, tetapi ada hal yang sangat menarik, tidak ada satu pun peserta (baik siswa maupun guru) yang beranjak dari tempatnya, semua tetap mengikuti upacara sampai doa selesai dibacakan sebagai tanda upacara selesai. Akhirnya upacara berjalan dengan penuh makna di tengah cuaca mendung dan hawa yang cukup dingin.

Inilah sedikit kisah dari banyak cerita yang saya alami selama 7 tahun mengabdi di sebuah sekolah yang terletak di pegunungan bukit barisan Sumatera Utara. Banyak suka duka, termasuk ketika kami harus mengajar di rumah-rumah penduduk karena tidak diperbolehkan tatap muka di sekolah karena pandemi covid-19 yang masih belum mereda.




Tetapi apapun situasi dan kondisi yang terjadi, tidak akan menyurutkan semangat dalam mendidik anak negeri, harus tetap berjuang dan optimis. Karena menjadi guru yang tangguh, itu suatu keharusan…

PANDEMI SEGERALAH BERLALU…

JAYALAH NEGERIKU...

MERDEKA… MERDEKA… MERDEKA


#WardahInspiringTeacher 

#SalingJagaUntukIndonesia

Antologi Cerpen "Kisah Inspirasi Menggugah Hati"

 



Kisah Inspirasi Menggugah hati,,,
Kumpulan cerpen yang ditulis oleh 4 Srikandi
Ibu Ledwina Eti (NTT), Ibu Sovi Margaretha Asi Simbolon (Sumut), Ibu Nophita Ataupah (NTT), dan Ibu Susye Ataupah (Bogor)  

Memuat kisah-kisah yang akan menggugah dan memberikan inspirasi buat para pembacanya...

Antologi Puisi "Berkarya Bagi Bangsa, Berkarya Tanpa Batas"

 


Antologi Puisi "Berkarya Bagi Bangsa, Berkarya Tanpa Batas"

Yang penerbitannya didukung oleh kampus IAKN Tarutung, yakni IAKN Press, yang akan mengurus ISBN sekaligus mencetak 20 buah buku.

Sinopsis:
Buku di tangan Anda merupakan kumpulan puisi hasil karya dari 23 orang penulis dengan latar belakang profesi yang beragam (Dosen, kepala sekolah, guru, dan mahasiswa IAKN Tarutung). 

Buku Antologi Puisi ini terbit sebagai wujud nyata dari keinginan yang kuat dari para penulis untuk menghasilkan karya, karya yang dipersembahkan bagi bangsa tercinta. Para penulis yang mayoritas adalah mahasiswa telah membuktikan bahwa pada usia muda, mereka telah mampu memberikan kontribusi untuk bangsa dengan memulai dan akan terus menularkan semangat literasi bagi negeri.

Setiap puisi dituliskan dengan tulus yang merupakan curahan hati para penulis yang berisi tentang doa, harapan, kerinduan, impian, yang di dalamnya tersirat semangat yang bergelora untuk berkarya, terus berkarya, dan selalu berkarya. 

Mari nikmati setiap puisi yang ada di dalam buku ini, semoga menjadi sumber inspirasi bagi Anda dan memberikan semangat untuk senantiasa berkarya bagi bangsa.

#Hidupuntukberkarya
#Berkaryatanpabatas
#Tetapmenginspirasi

Menebar Inspirasi di Masa Pandemi (RPI NTT)


 
Banyak kisah di Masa Pandemi
Cerita suka dan duka yang menyentuh hati
Pola kehidupan berubah tanpa persiapan dini
Tetapi semuanya bisa menjadi sumber inspirasi

Buku "Menebar Inspirasi di Masa Pandemi" 
Mengajak kita untuk selalu optimis di setiap situasi
Tidak menyalahkan keadaan, tetapi berusaha mengambil hikmah dari apa yang terjadi
Sambil terus menebarkan inspirasi  
Dan berkarya bagi Ibu Pertiwi...

Jumat, 13 Agustus 2021

Manusia adalah fana


Manusia adalah fana

 

Jeritan tangis mewarnai kehadiran

Jeritan tangis juga melepaskan kepergian

Semua manusia akan  merasakan

Karena kita tidak akan selamanya bertahan

 

Setiap hari ada saja kabar duka

Selalu beredar ucapan belasungkawa

Sebagai tanda yang nyata

Manusia adalah makhluk yang fana

 

Jeritan tangis yang penuh haru

Akhirnya menghampiri kami

Melepas kepergianmu

Sosok wanita hebat sejati

 

Ibu yang berjuang seorang diri

Mengasuh dan mendidik tiga buah hati

Tidak ada lelah dan pamrih

Karena bagimu hidup memang haruslah berpeluh

 

Impian-impian sudah tergapai

Anak cucumu sudahlah menuai

Buah kerja keras dan doa-doa

Orang tua yang tidak pernah berputus asa

 

Sekarang semuanya tinggallah kenangan

Tinggal kisah yang akan tetap tersimpan

Bahwa ada sosok oppung yang menawan

Yang akan selalu mewariskan teladan

 

Tinggallah kami yang harus menuntaskan

Tugas di dunia yang kelak akan dipertanggungjawabkan

Semua ini kembali menyadarkan

Kami hanyalah manusia fana yang kelak juga akan mengakhiri kehidupan

 

Selamat jalan oppung yang baik...

Damailah di dalam kekekalan...


(Puisi buat oppung Marulitua br. Simbolon, yang tutup usia pada umur 88 Tahun pada tanggal 7 Agustus 2021, dan meninggalkan 69 pinoppar/keturunan)


Postingan Terbaru

Di mana kebahagiaan itu berada?

Di mana kebahagiaan itu berada? Kadang lelah jiwa mencari Karena dahaga yang tak terobati Rasa haus akan kebahagiaan Yang diharapkan memberi...

Postingan Terpopuler dalam sebulan ini