Hanya ungkapan syukur kepada Tuhan Sang Pencipta dan Pemelihara hidupku. Kusampaikan syukur yang sangat mendalam. Ya, begitu luar biasanya kasih-Nya sehingga diberikan kesempatan yang tidak pernah terpikirkan olehku. Hal yang sangat luar biasa ketika pada hari ini menjadi Narasumber pada kegiatan Pelatihan Menulis Karya Ilmiah yang diselenggarakan oleh Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung.
Selama dua minggu sebelumnya, kekuatiran menimpaku. Keraguan dan ketakukan bagaimana nantinya pada hari-H. Apa yang harus kusampaikan, aku tidak mampu. Tetapi komitmen untuk berbagi dan berkarya itulah yang menguatkanku. Untuk berani melangkah maju, tidak boleh gentar. Percaya bahwa ketika melakukan suatu hal yang tujuannya untuk kebaikan, pastilah Tuhan mampukan.
Malam ini semuanya terasa lempang, akhirnya semuanya berjalan dengan lancar. Pengalaman pertama menjadi Narasumber melalui Zoom Meeting. Memang sudah empat kali menjadi Narasumber pada kegiatan menulis online, tetapi menggunakan aplikasi WhatsApp. Pastilah berbeda, karena kalau melalui WhatsApp, saya hanya membagikan teks sehingga bisa lebih santai. Sangat berbeda dengan hari ini, seperti di kelas nyata, menjabarkan materi secara langsung kepada peserta.
Dihadapan 170-an peserta memaparkan materi, sungguh pengalaman yang luar biasa. Antusias peserta yang didominasi mahasiswa IAKN. Ya memang sekitar 80% peserta adalah mahasiswa, dan sisanya adalah guru. Saya senang bisa berbagi dan berdiskusi dengan para peserta, dan hari ini seolah-olah beban dan tanggung jawab untuk selalu berbagi dan membantu orang lain semakin terasa dan bergelora.
Guru adalah tonggak penentu maju mundurnya suatu bangsa, oleh karenanya melalui webinar kali ini ditekankan supaya para guru sadar akan tanggung jawab yang besar yang dipikulnya. Guru tidak boleh anti dalam belajar, tetapi harus menjadi contoh bagi peserta didiknya. Guru harus menjadi inspirasi melalui apa yang dilakukannya, bukan hanya dari ucapan semata.
Banyak hal yang harus diperbaiki, banyak hal yang harus diperbaharui dan banyak hal yang harus diperlengkapi. Guru tidak boleh terlena, tidak boleh manja, tidak boleh malas untuk berkarya. Guru berkarya, dimulai dari diri sendiri yang mau bangkit dan memperlengkapi diri. Semoga guru-guru sadar dan mau mengambil bagian untuk memajukan bangsa dengan karya yang menginspirasi.
Ini adalah langkah pertama dari langkah ke-seribu yang harus dilalui. Harus berani menatap terus ke depan, pantang goyah, dan terus memperlengkapi diri. Yakin bahwa ada kesempatan dan tantangan yang lebih besar lagi yang sudah disiapkan untuk kita lakoni.
Maju terus pantang mundur, semangat tidak boleh kendur...
Ayo tetap atur nafas, untuk berkarya tanpa batas...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar