Minggu, 06 Juni 2021

Resume Webinar "Berkarya untuk Bangsa, Berkarya Tanpa Batas"

"Sesungguhnya bagian terindah dalam hidup ini adalah saat kita bisa berbagi hal positif, kebaikan, dan kebahagiaan dengan orang lain". 

Teringat kembali akan komitmen untuk selalu berbagi ilmu. Momen yang terjadi pada saat menyelesaikan penelitian tugas akhir semasa kuliah tepatnya empat belas tahun yang lalu. Perjuangan yang meletihkan ketika menuntaskan penelitian yakni merancang sebuah alat pengukur suhu jarak jauh. 

Banyak kenangan yang tidak akan terlupakan, secara khusus ketika akhirnya alat tersebut dapat berfungsi, penelitian berhasil di tengah-tengah tuntutan waktu yang sangat sempit untuk mendaftar sidang hasil penelitian. Air mata bahagia menetes, dan mulut berguman sambil bersyukur. Ada janji yang terucap untuk selalu berbagi ilmu pengetahuan yang kupunya kepada orang lain. 

Kesempatan berbagi kembali terwujud nyata pada acara Webinar "Berkarya untuk Bangsa, Berkarya Tanpa Batas" yang diselenggarakan oleh Prodi Manajemen Pendidikan Kristen Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung pada Hari Sabtu, 5 Juni 2021 yang lalu. 

Sangat senang berjumpa dengan orang-orang hebat. Mahasiswa/i energik calon pembaharu bangsa, dosen yang gigih dalam menempa para mahasiswanya, dan guru-guru yang selalu rindu untuk memberi kontribusi untuk negeri.

Sebagai catatan bagaimana jalannya acara tersebut, saya memberikan tantangan membuat resume kepada peserta. Yang awalnya saya menjanjikan hanya untuk satu orang peserta, tetapi setelah membaca resume yang masuk ke email saya, akhirnya ada dua peserta yang menurut saya layak mendapatkan apresiasi atas kerja keras dan kegigihan mereka. Bahkan ada yang sampai mengirim ulang resumenya beberapa kali yang menandakan adanya semangat yang tinggi untuk memperoleh buku dari saya... Hehehe...

Inilah resume dari Ibu Yetti Evana dan adik kita Junita Simaremare, mari kita baca bersama...


Guru Giat Berkarya, Bangsa Bangkit dan Jaya

Oleh: Yetti Evana, S.Pd, Guru SD Taruna Bakti Bandung

Ketika sebuah karya selesai ditulis maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi. ( Helvy Tiana Rosa ). Quotes ini yang membuat saya sebagai guru ingin terus berkarya agar dunia pendidikan di Indonesia semakin maju.

Jari jemari saya pun segera merangkai kata demi kata dan menyusun kalimat demi kalimat agar menjadi sebuah paragraf dan menghasilkan sebuah resume dari webinar yang saya ikuti dengan salah satu narasumber keren yaitu Pak Sahat S. Naibaho seorang guru, penulis dan juga editor buku.

Webinar pelatihan penulisan karya ilmiah ini dilaksanakan via zoom pada hari Sabtu, 05 Juni 2021 pukul 09.00 – 13.00 WIB dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya dan salah satunya adalah Pak Sahat.

Kondisi literasi di Indonesia 0,001 %, sangat minim tetapi waktu untuk menatap gadget kurang lebih 9 jam per hari. Indonesia mendapat peringkat 111 dari 189 negara di dunia. Di sini lah peran guru sangat diperlukan. Guru memiliki kontribusi yang sangat besar untuk memperbaiki kondisi bengsa kita.

            
Manfaat penyusunan karya tulis ilmiah menurut Luthfi Abdul Malik, 2010 di antaranya adalah :
-          Terlatih mengembangkan ketrampilan membaca.
-          Terlatih menggabungkan hasil bacaan.
-          Dapat berkenalan dengan kegiatan lainnya

Alasan guru tidak menulis karya ilmiah menurut Ashari Muhri, 2012 di antaranya adalah :
a. Lemahnya motivasi guru
b. Kurang membaca
c. Tidak adanya budaya menulis di sekolah
d. Kemampuan berbahasa guru yang kurang

Empat publikasi yang bisa dilakukan oleh guru yaitu:
a. jurnal
b. makalah
c. tulisan ilmiah popular
d. artikel ilmiah dalam bidang pendidikan

Publikasi buku contohnya :
a. membuat buku pelajaran per tingkatan
b. membuat modul/diklat pembelajaran per semester
c. membuat buku dalam bidang pendidikan
d. membuat karya hasil terjemahan
e. membuat buku pedoman guru

Syarat penulisan karya ilmiah = APIK
Asli ( bukan merupakan plagiat/jiplakan )
Perlu ( mempunyai manfaat dalam menunjang pengembangan guru )
Ilmiah ( memakai kerangka isi )
Konsisten ( secara keberaturan )
Apakah guru bisa menjadi seorang penulis ? YA karena:
- Guru adalah kaum intelektual
- Guru memang harus bisa menulis
- Pelatihan menulis yang banyak dan terbuka luas
- Banyak penerbit yang bersedia menerbitkan buku dengan biaya yang terjangkau.

Guru pasti bisa menulis dengan rumus NKK
Niat
Komitmen
Konsisten
 
Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. ( Pramudya Ananta Toer )

Bandung, 5 Juni 2021
Ditulis pukul 23.00 WIB

Yetti Evana, S.Pd
SD Taruna Bakti Bandung

============================================
RESUME dari Pemaparan Materi Bapak Sahat Serasi Naibaho
Pada Webinar karya Ilmiah Pada Hari Sabtu, 05 juni 2021

Oleh: Junita Mesra Wani Simaremare, Mahasiswi IAKN Tarutung Semster IV

Kompetensi Apa yang harus di miliki oleh seorang Guru ? yaitu Mengembangkan Diri.
Mengapa menurut anda kompetensi itu penting terhadap Guru Penggerak ? yaitu agar mampu mengembangkan Orang-orang lain.
Apa contoh perilaku ataupun penerapan komptensi itu pada peran anda sebagai guru ? yaitu Guru harus Kreatif, dan mampu Menulis.

Alasan Guru harus meningkatkan kompetensinya, adalah :

·    Perkembangan IPTEKS

·    Amanat Undang-undang.

·    Dampak bagi Siswa

·    Dampak Bagi sistem Pendidikan Nasional

·    Mendorong tumbuh kembang peserta didik.

·    Mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik

·    Menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan

·    Mewujudkan profil pelajar pancasila ( profil pelajar pancasila yang dimaksud adalah peserta didik yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri).

Guru memiliki kontribusi yang sangat besar untuk memperbaiki kondisi bangsa kita. Dibutuhkan guru yang berkualitas, sehingga SDM semakin meningkat. Salah satu caranya adalah meningkatkan kemampuan literasi (membaca dan menulis) para guru. Hal ini hendaknya dilatih dengan aktif dalam menulis karya ilmiah.

 

Manfaat Menulis Karya Ilmiah bagi guru:

1. Terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relebansinya dengan topik yang hendak dibahas.

2.  Terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber mengambil sarinya , dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.

3.  Dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.

4.  Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.

5.   Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.

6.   Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

      Dan Manfaat lainnya adalah Untuk memperoleh Point dan Koint.

       
       Ada 5 Alasan guru tidak menulis karya ilmiah, yaitu: 
       1.  Lemahnya Motivasi guru dalam menulis (malas)
       2.  Kurangnya membaca
       3.  Tidak adanya budaya menulis di sekolah
       4.  Kemampuan berbahasa guru kurang
       5.  Tidak sistematis dalam Berfikir

Hal ini menyebabkan apa yang ditulis terkadang tidak nyambung antara permasalahan, pemecahan dan penarikan kesimpulan.

Dan Alasan lainnya adalah : Karena sudah terbiasa dengan yang instan, nyaman dengan kondisi saat ini, ikut arus.

Mengapa Guru Harus Menulis ?

Disamping memiliki tugas utama yabg terdapat pada UU No. 14 tahun 2015, sebagai pendidik yang profesional guru juga diwajibkan mengembangkan keprofesian berkelanjutan (PKB).

PKB merupakan pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan , bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya (permennegpan dan reformasi birokrasi Nomor 16 Tahun 2009). Yang meliputi pengembangan diri, Publikasi Ilmiah dan karya inovatif.

Ada 2 cara Membuat karya Hasil Terjemahan. Yaitu :

1. Tulisan yang dihasilkan dari penerjemahan buku pelajaran atau buku dalam bidang pendidikan dari bahasa asing atau bahasa daerah ke bahasa indonesia. Atau sebaliknya dari bahasa daerah yang akan digunakan untuk membantu proses pembelajaran.

2. Buku terjemahan tersebut harus dilengkapi dengan surat pernyataan dari kepala sekolah yang menjelaskan perlunya karya terjemahan tersebut untuk menunjang proses pembelajaran disertai tanda tangan kepala sekolah dan cap sekolah bersangkutan.

 
Guru Menjadi Penulis Buku, karena :
a.       Guru adalah Kaum Intelektual
b.      Guru memang harus bisa menulis
c.       Pelatihan menulis yang banyak dan terbuka luas khususnya masa pandemi saat ini,
d.      Banyak penerbit yang bersedia menerbitkan buku dengan biaya yang terjangkau.

Semua orang Pasti bisa menjadi Penulis. Dengan RUMUS NKK, Yaitu :
N= Niat K= Komitmen K= Konsisten

Banyak karya yang seharusnya bisa dihasilkan guru karena dengan karya guru berkontribusi bagi peningkatan mutu pendidikan yang akan berdampak pada perbaikan kualitas SDM dan Pendidikan di negara tercinta yaitu Indonesia.

Bagi yang ingin menonton kegiatan tersebut bisa disaksikan di: https://youtu.be/WTI4-uT7v-4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Iman dan Ilmu Pengetahuan

Iman dan Ilmu Pengetahuan   (Oleh: Sahat Serasi Naibaho, S.Si, Gr.)   Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal:  dalam ...

Postingan Terpopuler dalam sebulan ini