Kutuliskan apa yang kualami pagi tadi... Kesakitan yang baru pertama kali kurasakan seumur hidupku... Sakit...sungguh sangat sakit.
Tadi pagi aku terbangun pukul 05.30 WIB, kurasakan ada yang aneh di sekitar pinggangku, tepatnya pinggang bagian kanan. Kuraba terasa sakit, kemudiaan aku duduk rasa sakit semakin terasa. Kucoba rebahkan diri untuk mencari posisi yang nyaman, tetapi rasa sakit tetap terasa dengan posisi tidur yang berbeda-beda.
Sakitnya makin terasa, bukan hanya pinggang saja, juga mulai terasa di saluran kencing, aku pun tidak tahan lagi. Aku Segera melangkahkan kaki dengan menahan rasa sakit ke kamar sebelah untuk memanggil istriku yang sedang tidur bersama anak-anakku.
"Ma... bangun... sakit ma... sakit" ujarku sambil memegangi bagian pinggangku. Mama segera bangun dan menghampiriku sambil menanyakan apa yang aku rasakan. Sakit itu semakin kurasakan, aku berguling-guling di kamar, merangkak di lantai, berdiri, duduk dan entah apa lagi yang kulakukan untuk menahan rasa sakit yang kurasakan.
Memang semakin lama, rasa sakit itu semakin menjadi. Rasa nyeri di pinggang, serasa pingganggu penuh dan sesak. Aku ke kamar mandi untuk buang air kecil tetapi tidak ada urine yang keluar.
Aku kembali lagi ke kamar. Aku mulai merintih... Bahkan sampai menangis menahan sakit itu. Mama menenangkan dan mengajakku berdoa... Aku hanya bisa tidur sambil menutup mata, karena kucoba untuk duduk tapi sakit itu makin terasa. Mama pun mendoakanku...
Rasa sakit juga tidak hilang... Bahkan bertambah sakit... Mama mengolesi pinggangku dengan minyak kutus-kutus, tapi tidak memberi pengaruh apa-apa. Kusuruh mama mengambil air hangat untuk mengompres bagian yang sakit. Dan memang agak berkurang rasa sakit yang kurasakan, walaupun hanya sedikit.
Begitu air kompresan dingin rasa sakit kembali muncul. Aku tidak tahan lagi... Aku mengangis dan meraung-raung... Mama akhirnya menelepon Kak Ica br.Tambunan, teman satu gereja yang kebetulan seorang perawat di RSUD Rantauprapat tetapi tidak tersambung.
Walaupun akhirnya setelah beberapa menit kemudian kakak tersebut menelpon dan menyarankan kami untuk berobat melalaui IGD kalau memang sudah tidak tahan lagi.
Mama juga menelpon Nelly, adik satu gereja, seorang perawat di RS Imelda. Karena RS. Imelda lebih dekat dengan rumah, kami rencanakan ke sana saja untuk segera di periksa. Mama menyuruh Nelly untuk menemani ke Rumah Sakit pagi itu juga.
Aku tetap menangis sambil merasa sakit. Mama pergi mencari sarapan, aku menemui anak-anak yang sedang menonton di kamarnya. Aku bergerak ke arah tempat tidur sambil menangis dan meminta mereka mendoakanku. "Doakan papa bang, doakan papa dek, doakan papamu ini, papa sakit" itulah kalimat yang keluar dari mulutku.
"Aku sudah doakan tadi." kata Abang Noel. Sedangkan Adek El hanya terdiam sambil melihat tingkahku yang tidak seperti biasanya. Aku memohon kepadanya, "Doakan dulu Papa dek." Ucapku lagi. Adek El pun mendekat, melipat tangan dan menutup matanya.
"Tuhan berkati Papa yang sedang sakit, berikan kesembuhan buat Papa." Itulah doa anak gadisku yang baru berusia lima setengah tahun dengan penuh ketulusan.
Mama pun kembali dan menyuruh anak-anak untuk pergi ke rumah Amang Simarmata (tetangga) karena kami akan ke rumah sakit. Aku pun duduk di tempat tidur, masih di kamar anak-anakku. Sepertinya sakitnya sangat-sangat berkurang. Pinggangku sudah mulai tidak sakit seperti sebelumnya.
"Tidak usah lah ke IGD ma, aku sudah lebih enak kurasa." Kataku pada mama.
"Betul pa?" kata mama.
"Ya ma, kalau mau berobat pun biarlah ambil rujukan dulu dari puskesma baru nanti ke Rumah Sakit." Kataku.
Mama pun menelepon Nelly, rupanya dia sudah di jalan menuju rumah. Setibanya di rumah, aku dan mama mengatakan untuk nanti saja ke Rumah Sakit Imelda, Setelah ambil rujukan dari Puskesmas. Dia pun mengiyakan akan menemaniku ke Rumah Sakit tempatnya bekerja nanti siang. Karena kebetulan mama ada zoom pukul 09.00 pagi.
Kami pun sarapan... Badanku semakin membaik... Sepertinya rasa sakit itu sudah menghilang. Aku pegang pingganggku tidak sakit lagi... Bahkan untuk meyakinkan mama dan anak-anak aku mengoyang-goyangkan pinggangku sebagai tanda tidak ada lagi rasa sakit.
Akhirnya memang hari ini kami tidak ada ke rumah sakit. Tetapi berdasarkan konsultasi dengan Kak Ica, aku harus banyak minum air putih. Ya, minimal 3 liter satu hari.
Memang kuakui, kemarin waktu ke sekolah aku kurang minum. Aku hanya membawa minum di dalam botol aqua 600 ml dan itupun tersisa setengah ketika kembali ke rumah. Padahal biasanya aku membawa minuman di dalam botol minum tuperware berisi 1,5 liter setiap ke sekolah dan berusaha untuk menghabiskannya.
Aku juga teringat waktu pulang sekolah aku menahan untuk buang air kecil. Aku melewati beberapa perkampungan baru akhirnya menepi untuk buang air. Memang jarak tempuh ke sekolahku sejauh 32 km denga wktu tempuh sekitar 1 jam perjalanan.
Sakit... Sungguh sakit yang kurasakan pagi tadi... Kesakitan itu masih terngiang jelas... Itu mengingatkanku untuk lebih sungguh-sungguh lagi dalam menjaga kesehatanku...
Semoga sakit itu tidak lagi terulang... AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar