WIT 2021: Guru Merdeka Belajar
Menjadi peserta Wardah Inspiring Teacher (WIT) 2021 merupakan satu kesempatan yang memberikan pembelajaran yang sangat berharga bagi saya. Ya, tahap awal saja saya sudah disadarkan akan bagaimana seharusnya seseorang yang mengaku sebagai guru untuk bertanggung jawab dalam menjalankan perannya sebagai Guru Merdeka Belajar.
Mengawali program WIT 2021, pada tanggal 7 Juli 2021 panitia memberikan link grup telegram "Wardah Inspiring Teacher 2021" kepada para peserta, yang mana sampai hari ini saya perhatikan anggota grup sudah berjumlah 1959 orang guru dari berbagai daerah di tanah air.
Dan pada tanggal 13 Juli 2021 peserta dibagi dalam 30 kelompok kecil dan setiap kelompok yang sudah dibentuk dalam grup telegram didampingi oleh pemandu dan pelatih. Adapun saya berada di kelompok 17 dengan Ibu Clara Ika sebagai pemandu dan Ibu Anita Traurisia sebagai pelatihnya.
Di dalam grup kecil tersebutlah kami para peserta dibimbing untuk memulai kegiatan program WIT 2021 sesuai dengan timeline berikut ini:
Timeline Program Pelatihan WIT 2021
Sedangkan untuk jadwal on boarding WIT 2021 telah dibagi sesuai dengan jadwal ini:Jadwal on boarding WIT 2021
Tampilan sekolah.mu
Apabila peserta sudah memiliki akun, selanjutnya memilih program Guru Merdeka Belajar (GMB)_WIT 2021 di https://sekolah.mu/program/wardah-inspiring-teachers-2021-guru-merdeka-belajar. Enaknya program belajar GMB ini gratis buat para peserta, padahal saya perhatikan bahwa nilai voucher untuk program WIT 2020 di sekolah.mu senilai Rp.1.800.000, sehingga saya sangat bersyukur atas kesempatan menikmati program belajar di sekolah.mu secara cuma-cuma.
Profil saya di sekolah.mu
Setelah berhasil masuk ke program GMB_WIT 2021, peserta diharapkan menyelesaikannya paling lambat tanggal 24 Juli 2021. Program Guru Merdeka Belajar ini memuat 4 poin pembelajaran bagi peserta, yakni: (1) Tujuan pendidikan, (2) Konsep Merdeka Belajar, (3) Pengembangan diri Guru Merdeka belajar, (4) Kunci Pengembangan Guru.
Berikut ini penjelasan dari keempat poin di atas:
1. Tujuan Pendidikan
Untuk memahami tujuan utama pendidikan, peserta diajak untuk menonton video dua pengajaran yang berbeda. Dimana terdapat dua interaksi yang berbeda antara pengajaran pertama dan yang kedua. Adapun Guru seringkali melihat sesuatu dari sudut pandang orang dewasa, sangat jarang melihat dari sudut pandang anak/peserta didik. Untuk lebih jelasnya bisa kita simak dalam video di link berikut: https://youtu.be/DmBqUcf3L-Y.
Peserta diajak untuk merefleksi kedua jenis pembelajaran di dalam video tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan bahwa guru sering terjebak dalam miskonsepsi belajar:
Miskonsepsi belajar
Apa sebenarnya arti belajar?
Seringkali kita memang terjebak bahwa belajar adalah untuk mengejar nilai, padahal terdapat tujuan jangka panjang yaitu menyiapkan anak menghadapi tantangan kehidupan. Untuk memahami lebih jauh tentang tujuan pendidikan, berikut terdapat infografik yang menunjukkan miskonsepsi dan konsep tujuan pendidikan.
Miskonsepsi & Konsep Tujuan Pendidikan
2. Konsep Merdeka Belajar
Kita telah mengetahui tujuan pendidikan yaitu menyiapkan hidup, fokus pada kompetensi sehingga ujian bersifat bermakna, meningkatkan kemampuan menalar dan mengembangkan kemandirian. Fakta yang menarik bahwa anak-anak kita hidup pada Abad Ke-21 tapi dididik dengan pendidikan abad ke-19. Bagaimana kita siap mendidik anak-anak yang sesuai dengan pendidikan abad ke-21? Solusinya adalah Merdeka Belajar. Apa itu Merdeka Belajar? Mengapa Merdeka Belajar? Bagaimana menerapkan Merdeka Belajar?
Merdeka Belajar adalah belajar yang diatur sendiri oleh pelajar. Pelajar
yang menentukan tujuan, cara dan penilaian belajarnya. Dari sudut
pandang pengajar, merdeka belajar berarti belajar yang melibatkan
murid dalam penentuan tujuan, memberi pilihan cara, dan melakukan
refleksi terhadap proses dan hasil belajar.
Merdeka belajar
Belajar bukan untuk ujian,
tapi untuk mencapai tujuan belajar yang bermakna. Belajar bukan dikendalikan pengajar,
tapi disepakati bersama antara pengajar dan pelajar. Belajar bukan dengan cara yang seragam,
tapi ada diferensiasi cara belajar.
Belajar bukan hanya menghafal rumus,
tapi menalar dan menyelesaikan persoalan. Belajar bukan untuk dinilai pengajar,
tapi dinilai bersama untuk membangun kesadaran. Belajar bukan dinilai oleh besarnya angka,
tapi oleh karya yang bermakna.
Dalam penelitian yang dilakukan Kistner dkk, menyatakan bahwa pengajaran merdeka belajar berkaitan dengan capaian murid sekolah
menengah sebagaimana pada murid di sekolah dasar.
Dalam penelitian lain menyatakan bahwa capaian akademik peserta program
pengembangan guru berhubungan positif dengan penerapan merdeka
belajar
Dalam temuan riset juga ditemukan Merdeka Belajar adalah prediktor terbaik
untuk memprediksi kinerja guru.
Pentingnya Merdeka Belajar
3. Pengembangan diri Guru Merdeka belajar
Setelah memahami konsep merdeka belajar, diharapkan guru selangkah lebih maju dengan mengembangkan diri sebagai guru yang merdeka belajar. Untuk mengembangkan diri, guru perlu merefleksikan pengalamannya sebagai guru.
Beberapa miskonsepsi dalam pengembangan guru:
a. Guru belajar menunggu instruksi sekolah/dinas atau mendapat insentif, seharusnya Guru belajar dari keinginan dari diri sendiri karena merasa butuh belajar
b. Guru hanya mau belajar dari pakar dan ahli, seharusnya Guru belajar dari siapa saja bahkan dari sesama guru.
c. Guru hanya belajar "how to" bagaimana cara mengajar, seharusnya Guru juga belajar bagaimana memahami muridnya
d. Guru berharap belajar bisa instan, seharusnya Guru memahami belajar butuh proses
e. Guru bisa belajar sendirian, seharusnya Guru butuh komunitas untuk belajar bersama
Berikut ini adalah contoh guru yang telah menerapkan GMB dalam proses pembelajaran: https://youtu.be/3pp4kDSctaA
Dapat disimpulkan bahwa cita-cita guru akan menentukan pencapaian cita-cita anak dan keseluruhan tujuan pendidikan di lembaga kecil maupun di lingkungan kebangsaan. Guru belajar adalah hal yang tidak mudah diperjuangkan, tetapi secara jangka panjang paling efektif untuk perubahan pendidikan apabila kita percaya kekuatan perubahan yang tidak dipaksakan dari pusat.
Indonesia sudah mengalami begitu banyak reformasi, begitu sering kurikulum direvisi sampai titik upaya menciptakan sistem yang tidak "membutuhkan" guru. Seolah-olah dokumen yang seragam untuk seluruh negeri, uji kompetensi seumur hidup sekali, serta simplifikasi dan standardisasi lain bisa menjadi solusi. Sebaliknya, pengembangan guru mencapai cita-cita melalui guru belajar justru menguatkan peran guru.
Kita semua sedang melawan miskonsepsi. Melawan miskonsepsi tentang proses guru belajar. Melawan miskonsepsi tentang kemerdekaan belajar. Pernahkah terpikir dalam benak Anda, guru hanya ingin belajar jika ada insentif? Guru akan belajar jika mendapatkan sertifikat atau uang?
Ya, pola pikir yang demikian harus secepatnya dihilangkan. Kita percaya guru belajar karena kebutuhan alamiah, kesadaran dalam dirinya untuk terus mengembangkan diri. Inilah kemerdekaan belajar yang sesungguhnya, gabungan dari tanggung jawab, otonomi, dan otoritas profesi mulia ini.
4. Kunci Pengembangan Guru.
Setelah memahami pengembangan diri guru merdeka belajar, guru diharapkan mendalami lebih lanjut terkait poin-poin utama yang menjadi fokus dari pengembangan guru merdeka belajar. Apa kunci utama pengembangan guru merdeka belajar? Bagaimana cara guru belajar mengembangkan diri? Pertanyaan tersebut akan terjawab oleh video di link berikut ini: https://youtu.be/jOdzZ1Dr6uE
Adapun kunci pengembangan guru tersebut adalah: Kemerdekaan, Kompetensi, Kolaborasi, dan Karier.
Empat Kunci Pengembangan Guru
Guru bisa mengevaluasi sejauh mana pengembangan yang sudah dilakukan melalui tabel Penilaian Diri berikut ini:
Tabel Penilaian Diri 4K
Setelah memahami semua materi di atas maka diharapkan guru mengalami perubahan dari hal yang lama menuju hal yang baru dengan menerapkan hal-hal yang baru terkait: Rencana Belajar, Rencana Perubahan Belajar, dan Rencana Pengembangan Diri demi terwujudnya Guru Merdeka Belajar.
Guru hendaknya melakukan refleksi dan melakukan rencana untuk melakukan perubahan dalam dirinya:
Demikianlah materi yang luar biasa yang saya peroleh ketika mengikuti program WIT 2021: Guru Merdeka Belajar. Banyak hal yang saya dapatkan, pengetahuan baru yang mengubah pola pikir dan tentunya akan mendorong saya untuk melakukan perbaikan kedepannya.
Oh ya, setelah menyelesaikan program GMB saya memperoleh sertifikat dari sekolah.mu yang ditandatangani oleh Ibu Najelaa Shihab (pimpinan karier.mu) dan Ibu Eisabet Indah Susanti (Ketua Kampus Guru Cikal).
Sertifikat penyelesaian progran Guru Merdeka Belajar
Terimaka kasih WIT 2021
Terima kasih sekolah.mu
Terima kasih Kampus Guru Cikal
Semoga ilmu yang didapat bisa saya diterapkan dalam kehidupan saya sebagai seorang guru, dan menjadikan saya sebagai Guru yang Merdeka Belajar...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar