Selasa, 30 Maret 2021

HP banyak "setannya"

"Handphone itu banyak setannya" Itulah yang sering terucap akhir-akhir ini di rumah kami, baik oleh si abang, kakak dan dari kami orangtua mereka. Saya tidak ingat persis, kapan kalimat itu pertama kali terdengar dan apa yang melatarbelakanginya, tetapi setidaknya kalimat itu bisa mengingatkan kami untuk menjaga diri agar tidak dikuasai oleh gadget (gawai) yang bisa membawa dampak yang sangat berbahaya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa aktivitas yang kita lakukan setiap hari tidak terlepas dari si "alat canggih" yang kita sebut juga smartphone (ponsel cerdas) tersebut. Sedikit-sedikit buka gadget, baca dan balas pesan buka gadget, mau belajar dari gadget, membaca berita ada di gadget, menonton juga bisa dari gadget, bermain game di gadget dan bertelepon ria dengan sanak saudara melalui video call juga dari gadget, dan berbagai aplikasi sosmed juga ada di dalam gadget.

Begitu luar biasanya gadget yang notabene adalah benda mati, bisa mengatur dan "menguasai" kita makhluk yang diberi akal dan kepintaran. Mulai dari anak yang masih bayi sampai orang yang sudah lanjut usia tidak ada yang terlepas dari sergapannya. Yang luar biasanya, setiap anggota keluarga saat ini hampir semuanya sudah memiliki masing-masing gadget pribadi dan banyak menghabiska waktu bersamanya.

Memang tidak bisa kita pungkiri bahwa setiap kemajuan teknologi selalu menawarkan dua sisi yang saling bertolak belakang. Satu sisi akan memberikan dampak positif ketika bisa menggunakan alat hasil teknologi sesuai dengan fungsinya untuk mempermudah dan memberikan kenyamanan, tetapi di sisi lain ada dampak negatif yang siap-saip untuk menerkam ketika kita lengah bahkan "tunduk" kepada alat tersebut.

Kembali lagi kepada kalimat "HP banyak setannya". Setidaknya kalimat itu bisa menjadi pengingat di rumah kami untuk selalu berjaga-jaga dan berusaha untuk bisa mengendalikan diri untuk tidak berlama-lama bersentuhan dengannya. Karena bila lengah maka si "setan" yang ada di gadget akan segera menelan korban dan membuat kita tidak berdaya.

Cerita akan dampak negatif dari gadget sudah sering dan bahkan sangat sering kita dengar. Ada anak-anak yang sakit bahkan sampai koma karena terlalu sering menggunakan HP, ada yang matanya buta karena radiasi cahaya yang ditimbulkan, belum lagi kerusakan mental para remaja yang dikuasai oleh game online bahkan moral anak yang rusak karena terlalu bebas menjelajah berbagai konten yang tidak seharusnya mereka lihat. 

Dampak lainnnya, gadget juga bisa mengakibatkan kerenggangan hubungan antar anggota keluarga karenanya kurangnya waktu saling bercengkerama. Hal ini disebabkan setiap orang sibuk akan gadget masing-masing sehingga mengabaikan orang disekelilingnya. Sehingga muncullah kalimat "yang jauh semakin dekat, tetapi yang dekat semakin jauh".

Memang benarlah "HP banyak setannya", oleh karenanya mari kita jaga diri dan segenap keluarga yang kita cintai. Menggunakan gadget dengan wajar sesuai kebutuhan, dengan membatasai diri dan mengawasi anak-anak supaya tidak terlena akan berbagai kesenangan semu yang ditawarkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Di mana kebahagiaan itu berada?

Di mana kebahagiaan itu berada? Kadang lelah jiwa mencari Karena dahaga yang tak terobati Rasa haus akan kebahagiaan Yang diharapkan memberi...

Postingan Terpopuler dalam sebulan ini