Setiap kita pasti pernah menghadapi permasalahan hidup. Bahkan saat ini kita mungkin sedang mengalaminya. Permasalahan, pergumulan, penderiataan atau pun persoalan yang membuat kita menjadi putus asa, menyerah, pasrah bahkan stres karena terlalu larut dalam permasalahn tersebut. Ya, sepertinya tidak ada lagi jalan keluar, sudah buntu, tidak ada harapan dan semangat dalam menjalani kehidupan.
Sebagai editor buku, saya sangat-sangat bersyukur banyak membaca kisah dan pengalaman dari para penulis yang bukunya saya edit. Berbagai kisah yang dialami sendiri oleh penulis membuat saya kadang tersenyum, terharu bahkan sampai meneteskan air mata pada saat membaca cerita yang begitu menggugah hati.
Demikianjugalah ketika malam ini saya mengedit sebuah buku antologi bertemakan "PATAH HATI", buku yang ditulis sebelas penulis dengan nuansa hati yang beragam dan cerita yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang pernah mereka alami, tetapi semuanya masih terkait dengan cerita tentang "PATAH HATI".
Uniknya cerita yang ada bukanlah hanya cerita tentang putus cinta seperti yang kubayangkan sebelumnya. Selain tentang cerita cinta yang pupus di tengah jalan karena ditinggalkan sang kekasih hati, terdapat juga cerita patah hati karena ditipu oleh sahabat yang selama ini sudah dianggap seperti keluarga sendiri, juga cerita ketika tidak diterima bekerja dari banyaknya lamaran pekerjaan yang telah dilayangkannya ke berbagai perusahaan karena cacat yang dialaminya.
Juga terdapat cerita yang sangat menggugah hati dan membuat haru karena penulis merasakan patah hati yang sangat mendalam karena ditinggal selamanya oleh ibunda dan juga sahabat yang sangat dicintainya. Dan ada beberapa cerita patah hati lainnnya yang menggambarkan suasana hati yang sangat terpukul, tertekan bahkan sangat sakit ketika harus mengalami semua kenyataan yang terjadi.
Tetapi semua penulis bukan hanya menceritakan segala kesakitan yang mereka rasakan, justru hal yang luar biasa adalah adanya suatu komitmen untuk bangkit. Ya, bangkit dari keterpurukan yang ada. Tidak lagi fokus kepada persoalan dan sakit hati yang ada di dada. Tetapi memandang ke depan dengan optimis. Bahkan ada seorng penulis yang mengatakan bahwa "Patah Hati itu belati yang meretas jalan menuju sukses".
Semua mereka sepakat bahwa ketika persoalan hadir, bahkan walaupun hati sudah hancur berkeping-keping, kita harus tetap bangkit. Orang yang diputuskan bahkan ditinggalkan oleh pujaan hatinya, harus berani memandang ke depan dan percaya bahwa ada sosok pasangan yang lebih baik lagi yang Tuhan telah sediakan baginya, bahkan hal itu mengingatkannya untuk hijrah ke pada cinta yang sesungguhnya, yaitu cinta kepada Allah penguasa langit dan bumi.
Orang yang pernah ditipu orang lain, membuatnya untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah dalam mempercayai orang lain di kemudian hari. Yang lamaran pekerjaannya selalu ditolak oleh perusahaan justru memotivasi dirinya untuk berusaha sendiri dengan menghasilkan karya yang inovatif dan bermanfaat bahkan sampai ke luar negeri. Banyak tantangan yang membuat mereka patah hati, tetapi mereka tidak mau patah semangat. Yang pasti ketika saya membaca semuanya, membuat saya semakin semangat dalam menjalani hari-hari.
Dan memang itulah kenyataan hidup yang sedang dan akan selalu kita alami. Pasti masalah akan datang silih berganti, pergumulan hidup akan selalu menguji. Dan semuanya kembali ke pada diri sendiri. Ingat, patah hati bukan berarti kehidupan akan berhenti, tetapi akan terus berjalan. Tinggal bagaimana kita memaknai semua yang terjadi, supaya cerita patah hati justru menjadi inspirasi. Seperti yang telah dituliskan oleh para penulis hebat di buku yang sedang saya edit ini.
Ayo... Tetap semangat... Segera bangkit dari keterpurukan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar