Minggu, 05 Desember 2021

Beri Aku 1 Kata, Akan Kurangkai Menjadi Jutaan Kalimat

 


"Beri aku satu kata niscaya akan kurangkaikan jutaan kalimat tuk meyakinkan dunia tanpa berteriak." Membaca kalimat ini saya langsung tersentak. Sebuah kalimat yang luar biasa yang dituliskan oleh seorang gadis yang masih sangat muda. Masih berusia 13 tahun, yang saat ini duduk di kelas VIII SMPN Sadi, sebuah sekolah yang terletak di desa yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste.

Imakulata Inge Mali Tae. Membaca tulisannya saya langsung teringat akan sosok gadis yang jauh-jauh berangkat dari desanya ke kota hanya untuk mengikuti diklat menulis yang diselenggarakan oleh AGUPENA (Asosiasi Guru Penulis Indonesia).

Ya, memang AGUPENA Pusat pada tanggal 21 sampai 25 Oktober 2021 yang lalu mengadakan diklat menulis khusus pelajar, mulai dari murid SD sampai mahasiswa se-Indonesia, dan kebetulan saya dipercayakan sebagai Narasumber pembuka pada kegiatan tersebut dengan tema yang saya bawakan "Hidup untuk Berkarya".

Kembali kepada gadis kecil yang cerdas dan sangat berani di atas. Ketika mengikuti diklat saya ingat betul dia didampingi oleh Bapak Andrianus Leki, S.Pd yang merupakan guru bahasa Inggris di sekolahnya. Di akhir acara, Imakulata  memberanikan diri untuk mengajukan sebuah pertanyaan kepada saya. "Pak apa yang harus saya tulis?" ucapnya. Ketika itu saya pun menjawab "Apa saja bisa ditulis, tentang lingkungan sekolah, tentang guru atau cerita tentang teman-temanmu nak." Itulah jawaban saya ketika itu.

Luar biasa.... Ketika naskah tulisannya yang berjudul "Setapak Langkah Gapai Tujuan" sudah jadi dan sore ini saya baca untuk diperiksa sebelum buku antologi mereka naik cetak, saya sangat terharu dan bangga dengan tulisan gadis kecil ini. Tulisannya begitu energik, sangat memotivasi, walaupun dia berada di daerah yang sangat tertinggal dia punya semangat yang sangat tinggi untuk mencapai impiannya menjadi seorang penulis hebat.

Dalam tulisannya dia menceritakan bagaimana perjuangannya untuk mengikuti zoom ketika diklat AGUPENA dilaksanakan. Ketika ditanya gurunya bagaimana kesiapannya untuk mengikuti diklat, di menjawab "Saya punya HP Android Pak, tapi saya tidak punya pulsa." Hehehehe, begitu polos ucapannya saat itu, yang akhirnya Pak Leki meminjamkan laptopnya untuk digunakannya selama dilklat berlangsung.

Imakulata Inge Mali Tae

Berada dan hidup di daerah perbatasan dia tetap semangat. Walaupun sinyal tidak mendukung dia tetap berusaha. Mereka tinggal hanya 1 kilometer dari perbatasan Negara Timor Leste, bila sungai yang merupakan perbatasan kedua negara ini kering, katanya mereka bisa berjalan kaki ke luar negeri tanpa menggunakan paspor. Hahahaha....

Saya sangat termotivasi membaca tulisan gadis cantik ini. Gadis belia yang penuh semangat dan prestasi. Berkat semangatnya dalam belajar dan berkarya akhirnya dia pun pernah meraih juara 1 puisi tingkat Kabupaten. Hebat... Luar biasa... 

Pada bagian akhir tulisannya dia memberikan motivasi para pembaca untuk tetap semangat, khususnya bagi generasi muda yang menjadi tumpuan harapan bangsa. 

"Sebagai generasi penerus dari Sabang sampai Merauke, dari Dana sampai Miangas, walaupun kita berbeda-beda tapi tetap satu jua dalam semangat perjuangan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maju terus  pantang  mundur.  Jadilah  generasi  tangguh  dan   ukirlah prestasi. Harumkan nama Indonesia." Demikian kutipan kalimat penutup pada naskah  Imakulata  di buku antologi "Generasi Emas AGUPENA" yang ditulis oleh 15 murid dari SD sampai Mahasiswa.

Semoga semua generasi bangsa yang menjadi generasi emas negara kita memiliki semangat dan kerja keras seperti yang dimiliki oleh Imakulata.

Semangat...

Salam Literasi... 


Oh ya Bapak/Ibu kalau bukunya nanti sudah terbit pastikan bukunya ada di genggaman Anda. Karena semua tulisan dari anak muda ini (4 siswa SD, 4 siswa SMP/MTs, 6 Siswa SMA/SMK/MA dan 1 Mahasiswa) pasti akan sangat menginspirasi Anda untuk semangat berkarya... Jangan lupa ya... Hehehehe

4 komentar:

Postingan Terbaru

Di mana kebahagiaan itu berada?

Di mana kebahagiaan itu berada? Kadang lelah jiwa mencari Karena dahaga yang tak terobati Rasa haus akan kebahagiaan Yang diharapkan memberi...

Postingan Terpopuler dalam sebulan ini