"Pa sudah kuundang teman-temanku untuk datang ke rumah besok jam tengah 5,'' itulah ucapan dari gadis kecilku di atas sepeda motor pada saat menjemput abangnya dari sekolah. Saya terkejut tetapi mencoba tenang dan melanjutkan pertanyaan kepada putri semata wayangku itu.
"Untuk apa kakak mengundang teman-teman ke rumah kita besok?" tanyaku padanya.
"Untuk merayakan ulang tahunku pa," katanya dengan polos. "Si Arta dan si Agnes tadi sudah kuundang waktu jumpa di sekolah Abang tadi," katanya lagi. Arta dan Agnes adalah temannya waktu TK yang sekarang sudah kelas 1 SD, satu sekolah dengan Abangnya.
"Nanti tua Jo, Ka Jesika, Ka Regina, Bang Arta, Tulang Adit, Opung Danu, dan Ka Natalia kuundang juga," sambungnya. Memang tanggal 29 Desember 2021 adalah ulang tahunnya yang ke-6.
Aku terheran akan perkataan putri kesayanganku itu. Padahal seminggu sebelumnya kami sudah merencanakan untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-6 dengan mandi-mandi ke sungai bersama Opung Danu yang ulang tahunnya tepat satu hari sebelum ulang tahun putriku.
Ternyata satu hari sebelum hari-H putriku yang bernama lengkap Novel Gohanni El Naibaho ini, sudah merencanakan sesuatu yang tidak pernah kami pikirkan sebelumnya.
"Tapi kita mau berenang kak?" tanyaku.
"Nggk usah pa, ulang tahunku dirayakan di rumah saja," katanya tanpa keraguan sedikit pun.
"Jadi makanan untuk kawan-kawanmu nanti apa kita buat?", tanyaku lagi
"Kita beli kue ulang tahun saja, baru mama masak mie. Kawan-kawanku juga tidak harus bawa kado, udah kubilang sama mereka," katanya lagi.
Sesampainya di rumah kusampaikan apa perbincangan kami dengan putriku kepada istriku. Istri pun terkejut dengan rencana dadakan yang disampaikan oleh Kakak El, putri kami. Kakak El pun langsung sibuk untuk mengundang teman-temannya yang ada di sekitar rumah kami.
Dan akhirnya jadilah ulang tahunnya yang ke-6 dirayakan sesuai dengan rencana Kakak El bersama orang-orang yang diundangnya sendiri. Hehehehe...
Ulang tahun yang penuh kesederhanaan tetapi penuh dengan pembelajaran bagi saya secara pribadi.
Saya tertegur mengapa saya tidak berani menyampaikan isi hati dan keinginan saya kepada Tuhan seperti yang dilakukan putriku kepada kami.
Saya belajar bagaimana kepolosan seorang anak yang menyampaikan isi hatinya dengan penuh keyakinan bahwa orang tuanya akan mendukung dan memberikan apa yang dia minta.
Di dalam hati saya ditegur, terlalu sering saya takut dan tidak percaya ketika meminta kepada Bapa yang adalah Allah yang sangat mengasihi anak-anakNya.
Sudah seharusnya sebagai anak-Nya saya berani meminta dan percaya bahwa Tuhan akan mengabulkan apa yang saya minta.
Terima kasih Tuhan buat semua kebaikan-Mu. Terima kasih atas pembelajaran dari gadis kecilku, terima kasih buat jawaban doa-doa kami, secara khusus hari ini ketika hamba-Mu lolos seleksi tahap 1 Calon Guru Penggerak Angkatan 5.
Kayakinanku Tuhan pakai hamba-Nya untuk menjadi berkat melalui profesi yang kutekuni di dalam dunia Pendidikan. AMIN
Jika kerinduan hati kita baik, dan u tuk kemulianNya,Tuhan akan Kabulkan seperti adek El..
BalasHapusAmin bg..
HapusSemoga Tuhan berikan kesempatan untuk memberikan kontribusi dalam profesi yang kita geluti, hanya untuk kemuliaan Nama Tuhan.๐๐
Amin bg..
HapusSemoga Tuhan berikan kesempatan untuk memberikan kontribusi dalam profesi yang kita geluti, hanya untuk kemuliaan Nama Tuhan.๐๐
Terimakasih buat tulisannya bang, aku diteguhkan ๐ค. Selamat ulang tahun novel๐ฅณ
BalasHapusSama-sama dek... Terima kasih ya dek.. Tuhan Memberkati Selalu
Hapus