Kamis, 11 Februari 2021

3 Cara Praktis Menjadi Penulis BUKU (Solo)

Menjadi penulis buku tidaklah pernah terpikirkan sebelumnya, tetapi seiring dengan berjalannya waktu membawa saya kepada dunia literasi, suatu dunia yang awalnya tidak terlalu disukai tetapi akhirnya sekarang menjadi aktivitas sehari-hari. 

Apalagi selama masa pandemi Covid-19 melanda dunia yang mengharuskan banyak aktivitas termasuk bekerja dilakukan dari rumah, sehingga semakin banyak waktu luang yang dimiliki, tentunya hal ini sangat jarang kita dapatkan ketika masa-masa sebelum pandemi terjadi.

Memanfaatkan waktu luang dengan mencoba terjun dalam dunia literasi, ternyata memberikan dampak yang luar biasa. Banyak manfaat yang diperoleh, salah satunya dapat menerbitkan buku (baik buku solo maupun buku bersama). Hal yang tidak pernah terpikirkan, jangankan berkeinginan menghasilkan karya buku, sedikit pun dulu tidak pernah terbersit akan menjadi seorang penulis.

Dari pengalaman yang saya peroleh sejak terlibat dalam dunia tulis-menulis sejak 10 Juni 2020, setidaknya saya akan berbagi pengalaman terkait cara menghasilkan karya buku, dalam hal ini adalah buku solo (sendiri) bukan buku antologi (bersama). 

Karena bagaimanapun pasti ada tantangan  tersendiri yang kita akan dihadapi dalam menghasilkan buku solo, karena semua tulisan yang ada di buku tersebut merupakan tulisan kita sendiri, berbeda dengan buku antologi yang penulisnya bisa sampai puluhan penulis dalam satu buku.

Berikut ini ada 3 cara yang bisa kita lakukan ketika hendak menghasilkan karya buku sendiri, yakni:

1. Menggabungkan tulisan-tulisan yang sudah ada.

Ya, inilah cara yang termudah dalam menghasilkan karya buku. Dengan memeriksa kembali tulisan yang pernah kita tulis, baik itu yang pernah kita bagikan di blog, fb, dan media sosial lainnya, atau juga yang kita simpan dalam bentuk Ms.Word. Setelah mengecek kemudian pilihlah tulisan-tulisan dengan tema yang sama atau berkaitan satu dengan yang lain. Misalnya apabila ingin menulis buku tentang pendidikan, maka tentulah tulisan-tulisan yang menyinggung tentang pendidikan yang kita ambil kemudian disatukan di media pengolah kata seperti Ms.Word. 

Setelah lengkap, tinggal menyusun urutan-urutan naskah dan menambahkan tulisan pendamping buku berupa: Kata Pengantar, Endorsement, Persembahan, Kata Sambutan, Prakata, Daftar Isi, dan yang lainnya. Setelah itu tinggal mengirimkan ke pihak penerbit. Mudah kan................

Cara ini yang sudah saya terapkan dalam menghasilkan karya perdana saya, yang merupakan resume pembelajaran menulis secara online melalui WA Grup bersama Om Jay-PGRI Pusat.


Cara pertama ini menekankan bahwa begitu pentingnya untuk menulis, menulis dan menulis. Setidaknya menulis setiap hari dan jangan biarkan tulisan itu hilang begitu saja, tetapi disimpan dan diarsip dengan rapi, karena bisa saja suatu waktu tulisan tersebut akan menjadi salah satu naskah yang akan diterbitkan di dalam karya buku kita di kemudian hari.

2. Merancang tulisan dari nol

Mengapa saya menyatakan merancang dari nol? Karena cara kedua ini memang akan menghasilkan karya buku solo dari awal, mulai dari menentukan tema, kemudian membuat outline tulisan, membuat jadwal dan kemudian menulis naskah. 

Yang pertama sekali memang kita tentukan terlebih dahulu tema dan topik apa yang akan ditulis, pada saat itu juga kita sudah harus menentukan golongan/kelompok pembaca mana yang akan kita tuju, baik itu berdasarkan pendidikan, usia, jenis kelamin, latar belakang atau pertimbangan-pertimbangan lainnnya. Setelah tema, topik dan kelompok mana yang akan disasar oleh tulisan, maka perlu dibuat outline tulisan, yang merupakan penjabaran dari topik yang ditetapkan bisa dalam bentuk bab buku.

Ketika outline sudah selesai, maka buatlah jadwal penulisan dari bab-bab yang telah ditetapkan, hal ini perlu supaya penulisan naskah bisa berjalan dengan baik dan selesai sesuai dengan target yang sudah ditetapkan, kalau pun tidak sesuai waktu yang ada paling tidak sebagai pengingat yang akan memotivasi kita untuk menyelesaikan tulisan tersebut. Setelah semua naskah selesai lengkapilah dengan tulisan pendamping buku, kemudian ajukan ke penerbit untuk di cetak.

Cara kedua ini sangat baik dilakukan kerena semuanya direncanakan dari awal, tetapi membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menerbitkan buku dibanding cara yang partama. Dan cara ini sedang saya lakukan untuk rencana penerbitan buku solo saya yang ketiga.

3. Gabungan cara pertama dan kedua

Satu lagi cara supaya kita dapat menghasilkan buku adalah dengan menggabungkan cara pertama dan kedua di atas. Kita tentukan tema dan topik yang akan dibukukan dan buat outline tulisan, kemudian periksalah tulisan-tulisan yang sudah pernah ditulis yang berkaitan dengan topik tersebut, masukkan tulisan-tulisan tersebut di draft buku yang akan disusun, sedangkan untuk naskah bab buku yang belum ada sama sekali bisa kita tulis dan tentunya dengan membuat jadwal penulisan juga.

Sama seperti dua cara di atas, setelah semua naskah selesai baru lengkapilah tulisan pendamping buku, kemudian ajukan ke penerbit untuk di cetak.

Cara inilah yang saya terapkan dalam menulis buku solo kedua saya berikut ini:

Untuk ketiga cara di atas tentukanlah judul buku yang menarik dan tentunya sesuai dengan muatan tulisan yang kita hasilkan. Judul buku bisa ditetapkan di awal, pertengahan atau di akhir penulisan naskah, karena bisa saja ada ide terkait judul yang muncul seiring dengan penulisan buku, tetapi tentunya judul jangan muncul setelah buku terbit ya... Hehehehe...

Oh iya, jangan lupa juga melakukan editing semua naskah sebelum di sampaikan ke penerbit ya, cek lagi kata demi kata, kalimat sampai susunan naskah pada buku yang akan dicetak.

Demikian sedikit pengalaman saya dalam menerbitkan buku solo, semoga bisa memberikan sedikit gambaran bagi kita yang tertarik dalam menulis sampai akhirnya memiliki buku karya sendiri....

Semangat, 

Mari Berkarya dan Teruslah Berkarya....

8 komentar:

  1. Terima kasih Pak atas ilmunya. Dari grup menulis bersama Bunda Lilis sang inspirator, kita bisa saling berbagi ilmu.

    BalasHapus
  2. Sama-sama Bu.... Kita saling berbagi dan saling memotivasi Bu... Semangat Bu..

    BalasHapus
  3. Sama-sama Bu.... Kita saling berbagi dan saling memotivasi Bu... Semangat Bu..

    BalasHapus
  4. Semangat Pak... laju inspirasi Pak Sahat sudah melewati Bunda yang motivatornya, ha ha ha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bunda,, untuk semua motivasi dan inspirasi dari Bunda

      Hapus
    2. Terima kasih bunda,, untuk semua motivasi dan inspirasi dari Bunda

      Hapus

Postingan Terbaru

Iman dan Ilmu Pengetahuan

Iman dan Ilmu Pengetahuan   (Oleh: Sahat Serasi Naibaho, S.Si, Gr.)   Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal:  dalam ...

Postingan Terpopuler dalam sebulan ini