Jumat, 07 Agustus 2020

Selagi Ada Kesempatan Teruslah Menulis

 Ketika diajak ibu Sri Sugiastuti untuk kembali kerkolaborasi dalam menulis buku antologi “kobaran semangat menulis”,  saya kaget bercampur rasa senang. Sebagai penulis pemula yang baru menulis sekali di buku antologi “Pena Digital Guru Milenial” bersama Beliau, Mas Brian dan 43 guru blogger hebat dari berbagai daerah di Nusantara, saya merasa sangat istimewa di ajak langsung oleh sang inspirator menulis Bu Sri yang akrab dipanggil bu Kanjeng.

 

Terjun di dunia menulis

Sekarang menulis merupakan kebiasaan yang sudah tidak bisa lepas dari keseharianku sejak saya bergabung dengan group belajar menulis melalui WAG oleh om Jay-PGRI tepatnya pada hari Rabu tanggal 10 Juni 2020. Saya yang dulunya tidak begitu tertarik dengan dunia menulis akhirnya sekarang menikmati dunia menulis. Semangat dari para Narasumber yang luar biasa yang selalu memberikan motivasi dan inspirasi merupakan hal mendasar yang membuat saya semakin menyadari bahwa dunia menulis merupakan dunia yang menyenangkan dan sangat bermanfaat.

Kalimat Om Jay yang mengatakan “menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi” sudah mulai saya rasakan. Saya yang dulunya tidak berpikir sedikitpun akan menjadi penulis buku tetapi ketika aktivitas menulis dilakukan setiap hari dalam rentang waktu satu bulan, yang terjadi adalah saya sudah mampu menuangkan tulisan di dalam buku antologi perdana berjudul “Pena Digital Guru Milenial”, termasuk juga buku solo pertama saya yang berisi resume belajar menulis melalui WAG yang berjudul “Rahasia Menulis Sampai Menerbitkan Buku bersama Para Pakar” akan segera terbit. Dan saya yakin ketika komitmen untuk menulis setiap hari dijaga dan terus dilakukan maka akan terjadi keajaiban-keajaiban berikutnya.

Tokoh yang juga selalu memotivasi saya dalam menulis tak lain dan tak bukan adalah sosok bu Kanjeng dengan prinsipnya “better late than never”(lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali). Diusia beliau  yang memasuki jelita (jelang lima puluh tahun)   tidak mematahkan semangat bu kanjeng untuk tetap berkarya, makanya ketika beliau mengajak saya untuk turut serta menulis buku ini saya langsung menerimanya dengan penuh semangat. “Masa semangat orang yang lebih muda kalah dari semangat bu kanjeng” pikirku dalam hati pada saat itu.

Demikian juga sosok bu Lilis Sutikno yang juga merupakan sumber inspirasi bagi saya. Seorang ibu guru yang sangat energik yang mengabdi dengan tulus di salah satu daerah terpencil di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tepatnya di perbatasan Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.  Ditengah tantangan dan kesulitan yang dialami, beliau justru mampu untuk mengukir berbagai prestasi, salah satunya menjadi penulis buku best seller “Guru adalah Inspirasi”.  “Ayo Semangat, Anak Muda harus Semangat” demikian pesan dari bu Lilis yang pernah beliau sampaikan kepada saya.

Banyak lagi sebenarnya tokoh-tokoh yang memberikan pengaruh kepada saya untuk mau terlibat dan semangat di dalam dunia menulis yang tidak bisa saya uraikan satu persatu. Tapi satu hal yang pasti kesempatan dan kebersamaan yang saya alami di dalam Group belajar menulis melalui WA Group oleh Om-Jay bersama PGRI akan selalu terukir dan terkenang karena merupakan salah satu tonggak sejarah di dalam kehidupan saya. Seorang yang awalnya tidak bisa menulis akhirnya menjadi seorang penulis buku.

 

Peran blog dalam menulis

Blog memiliki peran yang sangat besar dalam belajar menulis. Saya kenal blog pada masa kuliah di Universitas Negeri Medan tetapi pada saat itu saya sama sekali tidak memanfaatkannya untuk menulis, paling sekedar mengutak atik tampilan blog supaya kelihatan menarik padahal tulisan di dalamnya tidak ada. Barulah ketika ikut belajar menulis online dimana setiap peserta diharuskan memiliki blog untuk memuat setiap resume belajar, saya akhirnya membuat blog yang baru dengan nama sahatnbh.blogspot.com, Selain resume  belajar saya juga mengisi blog dengan tulisan yang berisi tentang kegiatan dan aktivitas sehari-hari juga informasi yang berguna bagi orang lain. Semakin hari saya semakin menyadari bahwa blog sangat penting untuk dimiliki setiap orang yang ingin belajar menulis ditengah kemajuan teknologi saat ini.

Salah satu peran blog adalah untuk mendokumentasikan kegiatan kita sehari-hari, hal itulah yang juga disampaikan oleh Bapak Drs. Dedi Dwitagama, MM, M.Si  yang menjadi narasumber pada pertemuan ketujuh belajar menulis pada hari Rabu tanggal 24 Juni 2020.

Guru Matematika yang mengajar di SMKN 50 Jakarta ini mulai aktif menulis di blog sejak tahun 2005 yang beliau isi tentang dokumentasi perjalanan dari Sabang hingga Merauke bahkan ke beberapa negara di dunia. Karena menurut bapak yang juga suka fotografi ini blog adalah catatan atau dokumentasi seseorang atau sebuah organisasi yang ditayangkan di internet berbasis web yang bisa diakses oleh orang-orang yang ada didunia ini.

Beliau pertama kali ngeblog di blogger yang kemudian berpindah ke wordpress pada tahun 2007 karena dianggap pada saat itu memiliki lebih banyak kelebihan dan keunggulan dari pendahulunya dan sekarang sudah ada aplikasinya di android dan iphone. Hal yang sungguh luar biasa dimana tulisan beliau di blog yang berjudul “kapan mulai jadi perokok” dilihat hampir dua juta kali dengan enam ratus ribu pengunjung.

Bukan hanya untuk mendokumentasikan kegiatan, perjalanan keseharian, blog juga merupakan tempat menuangkan ide-ide, keresahan, atau apa saja yang tidak dapat tersampaikan secara lisan pada rapat-rapat di sekolah atau kepada orang lain, “dengan kata lain seperti kerangjang yang dititip didunia maya”. Menulis di blog bisa dilakukan dimana saja, misalnya ketika menunggu anak dilokasi parkir sekolah sambil mendengarkan musik dengan menggunakan smartphone.

Untuk meningkatkan mutu tulisan adalah dengan mengusahakan sesering mungkin menulis blog, kemudian berkunjung dan berkomentar di blog teman sebagai pembanding, rajin balas komentar pembaca blog. Selain itu penting untuk mengamati tulisan kita menarik atau tidak dengan menempatkan kita sebagai pembaca, meminta penilaian dari teman dan keluarga, baru kemudian diterbitkan.

Manusia yang baik adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain, seperti peribahasa “gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan nama”. Hal tersebut bisa diaplikasikan lewat media blog yang berisikan hal-hal yang berguna bagi orang lain.

 

Membangun Personal Branding melalui blog dan media sosial

Personal branding merupakan upaya untuk membangun atau mempromosikan apa yang ada pada diri kita, sehingga orang banyak semakin mengenal dan melalui itulah kita bisa membagikan pengetahun atau kemampuan yang kita miliki untuk membantu orang lain. Hal tersebut saya dapatkan dari Bapak Namin AB Ibnu Solihin yang menjadi salah satu narasumber belajar menulis. Personal branding yang baik akan memberikan pengaruh positip kepada orang lain sehingga harus tetap dijaga dan terus dikembangkan.

Sebagai seorang motivator dan trainer handal yang sudah sangat terkenal khususnya di dalam dunia pendidikan. Beliau merupakan founder dari motivator pendidikan.com yang sudah berkeliling indonesia dan telah membagikan lebih dari 250 materi training di slideshare.net yang dilihat dari setengah juta kali dan didownload sekitar tujuh ribu kali setiap tahunnya.

Beliau bercerita bagaimana memulai ngeblog pada tahun 2007 melalui blogspot, yang saat itu hanya untuk mengisi waktu luang saat istirahat mengajar dengan isi blog yang sangat beragam bahkan lebih banyak tentang curahan hati. Hingga akhirnya sekitar tahun 2013 mengenal guraru.org, sebuah blog yang diisi oleh guru-guru kreatif diantarnya Pak Agus Sampurno dengan  brandingnya Guru Kreatif, Om Jay dengan brandnya Guru Blogger.

Bapak yang juga berprofesi sebagai dosen ini mulai membangun branding lewat blog mulai tahun 2014, beliau kemudian melaunching www.motivatorpendidikan.com yang kontennya berisikan berbagai jenis program training pada tahun 2015. Menurut beliau di dalam membangun branding perlu keseriusan dan yang pasti harus sejalan dengan kompetensi yang kita miliki. Dengan menjadi diri sendiri dengan kapasitas yang kita miliki dan jangan coba  membangun branding tertentu tapi tidak punya ilmunya.

Membangun branding akan mengalami proses panjang sampai akhirnya kita memiliki branding yang dikenal oleh publik. Sebaiknya konten-konten di dalam blog harus fokus kepada bidang yang kita kuasai sehingga sesuai dengan potensi dan fashion kita. Kalau mau dikenal sebagai pakar pendidikan misalnya, sebaiknya konsistenlah menulis hal-hal yang berkaitan dengan bidang pendidikan. Sehingga ketika orang berbica tentang pendidikan, mereka langsung teringat akan anda. 

Di dalam membangun branding di media sosial sebaiknya dengan menghadirkan konten-konten positip yang memberikan harapan kepada orang yang membacanya. Misalnya sebagai guru, janganlah memposting tentang keluhan-keluhan karena kendala yang dihadapi di sekolah, tetapi seharusnya justru memberikan  solusi-solusi yang menunjukkan kreatifitas kita sebagai guru diatas rata-rata.

Salah satu kalimat yang selalu saya ingat dari Pak Namin adalah “Jika seseorang punya tujuan untuk dikenal publik agar ilmu yang dimilikinya bermanfaat untuk orang lain, maka wajib membranding diri”. Jadi bukan suatu kesombongan ketika kita membranding diri asalkan apa yang kita brandingkan harus betul-betul bisa kita pertanggungjawabkan melalui usaha nyata dan branding bersebut bertujuan mulia untuk berbagi pengetahuan dengan orang lain.

 

Teruslah menulis

            Hidup di dunia ini hanyalah sekali saja, oleh karena itu mari kita ukir kehidupan ini dengan karya nyata yang bermanfaat bagi orang lain melalui karya tulisan. Hal yang perlu dibangun adalah konsintensi dan ketekunan untuk tetap menulis setiap hari. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, dalam hal ini blog adalah salah satu media yang sangat tepat untuk menjadi wadah kita dalam menulis.

Ayo terus semangat dalam menulis dan mari konsinten membanranding diri kita dengan nilai-nilai yang positip yang bisa menginspirasi orang lain.

Seperti para ilmuan, pujangga dan filsuf yang tetap dikenang dari karyanya walaupun mereka telah tiada, kitapun kelak akan dikenang dari tulisan yang kita hasilkan. Selagi masih ada kesempatan, teruslah menulis ....

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Di mana kebahagiaan itu berada?

Di mana kebahagiaan itu berada? Kadang lelah jiwa mencari Karena dahaga yang tak terobati Rasa haus akan kebahagiaan Yang diharapkan memberi...

Postingan Terpopuler dalam sebulan ini