Terjun
di dunia menulis
Sekarang menulis
merupakan kebiasaan yang sudah tidak bisa lepas dari keseharianku sejak saya
bergabung dengan group belajar menulis melalui WAG oleh om Jay-PGRI tepatnya
pada hari Rabu tanggal 10 Juni 2020. Saya yang dulunya tidak begitu tertarik
dengan dunia menulis akhirnya sekarang menikmati dunia menulis. Semangat dari
para Narasumber yang luar biasa yang selalu memberikan motivasi dan inspirasi
merupakan hal mendasar yang membuat saya semakin menyadari bahwa dunia menulis
merupakan dunia yang menyenangkan dan sangat bermanfaat.
Kalimat Om Jay yang
mengatakan “menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi” sudah mulai
saya rasakan. Saya yang dulunya tidak berpikir sedikitpun akan menjadi penulis
buku tetapi ketika aktivitas menulis dilakukan setiap hari dalam rentang waktu
satu bulan, yang terjadi adalah saya sudah mampu menuangkan tulisan di dalam
buku antologi perdana berjudul “Pena Digital Guru Milenial”, termasuk juga buku
solo pertama saya yang berisi resume
belajar menulis melalui WAG yang berjudul “Rahasia Menulis Sampai Menerbitkan Buku
bersama Para Pakar” akan segera terbit. Dan saya yakin ketika komitmen untuk
menulis setiap hari dijaga dan terus dilakukan maka akan terjadi
keajaiban-keajaiban berikutnya.
Tokoh yang juga selalu
memotivasi saya dalam menulis tak lain dan tak bukan adalah sosok bu Kanjeng
dengan prinsipnya “better late than
never”(lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali). Diusia beliau yang memasuki jelita (jelang lima puluh
tahun) ☺ tidak mematahkan semangat bu kanjeng untuk
tetap berkarya, makanya ketika beliau mengajak saya untuk turut serta menulis
buku ini saya langsung menerimanya dengan penuh semangat. “Masa semangat orang
yang lebih muda kalah dari semangat bu kanjeng” pikirku dalam hati pada saat
itu.
Demikian juga sosok bu Lilis
Sutikno yang juga merupakan sumber inspirasi bagi saya. Seorang ibu guru yang sangat energik yang mengabdi dengan tulus di salah
satu daerah terpencil di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tepatnya di
perbatasan Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
Ditengah tantangan dan kesulitan yang dialami, beliau justru mampu untuk
mengukir berbagai prestasi, salah satunya menjadi penulis buku best seller “Guru adalah
Inspirasi”. “Ayo Semangat, Anak Muda
harus Semangat” demikian pesan dari bu Lilis yang pernah beliau sampaikan kepada
saya.
Banyak lagi sebenarnya
tokoh-tokoh yang memberikan pengaruh kepada saya untuk mau terlibat dan semangat
di dalam dunia menulis yang tidak bisa saya uraikan satu persatu. Tapi satu hal
yang pasti kesempatan dan kebersamaan yang saya alami di dalam Group belajar
menulis melalui WA Group oleh Om-Jay bersama PGRI akan selalu terukir dan
terkenang karena merupakan salah satu tonggak sejarah di dalam kehidupan saya.
Seorang yang awalnya tidak bisa menulis akhirnya menjadi seorang penulis buku.
Peran blog dalam menulis
Blog memiliki peran yang sangat besar dalam belajar
menulis. Saya kenal blog pada masa
kuliah di Universitas Negeri Medan tetapi pada saat itu saya sama sekali tidak memanfaatkannya
untuk menulis, paling sekedar mengutak atik tampilan blog supaya kelihatan menarik
padahal tulisan di dalamnya tidak ada. Barulah ketika ikut belajar menulis
online dimana setiap peserta diharuskan memiliki blog untuk memuat setiap resume belajar, saya akhirnya membuat
blog yang baru dengan nama sahatnbh.blogspot.com, Selain resume belajar saya juga mengisi blog dengan tulisan yang berisi tentang kegiatan dan aktivitas
sehari-hari juga informasi yang berguna bagi orang lain. Semakin hari saya
semakin menyadari bahwa blog sangat
penting untuk dimiliki setiap orang yang ingin belajar menulis ditengah
kemajuan teknologi saat ini.
Salah satu peran blog
adalah untuk mendokumentasikan kegiatan kita sehari-hari, hal itulah yang juga
disampaikan oleh Bapak Drs. Dedi Dwitagama, MM, M.Si yang menjadi narasumber pada pertemuan ketujuh
belajar menulis pada hari Rabu tanggal 24 Juni 2020.
Guru
Matematika yang mengajar di SMKN 50 Jakarta ini mulai aktif menulis di blog
sejak tahun 2005 yang beliau isi tentang dokumentasi perjalanan dari Sabang
hingga Merauke bahkan ke beberapa negara di dunia. Karena menurut bapak yang
juga suka fotografi ini blog adalah
catatan atau dokumentasi seseorang atau sebuah organisasi yang ditayangkan di
internet berbasis web yang bisa
diakses oleh orang-orang yang ada didunia ini.
Beliau
pertama kali ngeblog di blogger yang kemudian berpindah ke wordpress pada tahun 2007 karena
dianggap pada saat itu memiliki lebih banyak kelebihan dan keunggulan dari
pendahulunya dan sekarang sudah ada aplikasinya di android dan iphone. Hal
yang sungguh luar biasa dimana tulisan beliau di blog yang berjudul “kapan mulai jadi perokok” dilihat hampir dua juta kali dengan enam ratus ribu
pengunjung.
Bukan
hanya untuk mendokumentasikan kegiatan, perjalanan keseharian, blog juga merupakan tempat menuangkan
ide-ide, keresahan, atau apa saja yang tidak dapat tersampaikan secara lisan
pada rapat-rapat di sekolah atau kepada orang lain, “dengan kata lain seperti
kerangjang yang dititip didunia maya”. Menulis di blog bisa dilakukan dimana saja, misalnya ketika menunggu anak
dilokasi parkir sekolah sambil mendengarkan musik dengan menggunakan smartphone.
Untuk
meningkatkan mutu tulisan adalah dengan mengusahakan sesering mungkin menulis blog, kemudian berkunjung dan
berkomentar di blog teman sebagai
pembanding, rajin balas komentar pembaca blog.
Selain itu penting untuk mengamati tulisan kita menarik atau tidak dengan
menempatkan kita sebagai pembaca, meminta penilaian dari teman dan keluarga,
baru kemudian diterbitkan.
Manusia
yang baik adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain, seperti
peribahasa “gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan
belang dan manusia mati meninggalkan nama”. Hal tersebut bisa diaplikasikan
lewat media blog yang berisikan
hal-hal yang berguna bagi orang lain.
Membangun
Personal Branding melalui blog dan media sosial
Personal
branding merupakan upaya untuk membangun atau
mempromosikan apa yang ada pada diri kita, sehingga orang banyak semakin
mengenal dan melalui itulah kita bisa membagikan pengetahun atau kemampuan yang
kita miliki untuk membantu orang lain. Hal tersebut saya dapatkan dari Bapak
Namin AB Ibnu Solihin yang menjadi
salah satu narasumber belajar menulis. Personal
branding yang baik akan memberikan pengaruh positip kepada orang lain sehingga
harus tetap dijaga dan terus dikembangkan.
Sebagai
seorang motivator dan trainer handal yang sudah sangat terkenal khususnya di
dalam dunia pendidikan. Beliau merupakan founder
dari motivator pendidikan.com yang sudah berkeliling indonesia dan telah membagikan lebih dari 250 materi training di
slideshare.net yang dilihat dari setengah juta kali dan didownload sekitar
tujuh ribu kali setiap tahunnya.
Beliau bercerita bagaimana memulai ngeblog pada tahun 2007 melalui blogspot,
yang saat itu hanya untuk mengisi waktu luang saat istirahat mengajar dengan
isi blog yang sangat beragam bahkan
lebih banyak tentang curahan hati. Hingga akhirnya sekitar tahun 2013 mengenal
guraru.org, sebuah blog yang diisi
oleh guru-guru kreatif diantarnya Pak Agus Sampurno dengan brandingnya
Guru Kreatif, Om Jay dengan brandnya Guru Blogger.
Bapak yang juga berprofesi sebagai dosen ini mulai membangun branding lewat blog mulai tahun 2014, beliau kemudian melaunching
www.motivatorpendidikan.com yang kontennya berisikan berbagai jenis program
training pada tahun 2015. Menurut beliau di dalam membangun branding perlu keseriusan dan yang pasti
harus sejalan dengan kompetensi yang kita miliki. Dengan menjadi diri sendiri
dengan kapasitas yang kita miliki dan jangan coba membangun branding tertentu tapi tidak punya
ilmunya.
Membangun branding akan
mengalami proses panjang sampai akhirnya kita memiliki branding yang dikenal oleh publik. Sebaiknya konten-konten di
dalam blog harus fokus kepada bidang
yang kita kuasai sehingga sesuai dengan potensi dan fashion kita. Kalau mau dikenal sebagai pakar pendidikan misalnya,
sebaiknya konsistenlah menulis hal-hal yang berkaitan dengan bidang pendidikan.
Sehingga ketika orang berbica tentang pendidikan, mereka langsung teringat akan
anda.
Di dalam membangun branding
di media sosial sebaiknya dengan menghadirkan konten-konten positip yang
memberikan harapan kepada orang yang membacanya. Misalnya sebagai guru,
janganlah memposting tentang keluhan-keluhan karena kendala yang dihadapi di
sekolah, tetapi seharusnya justru memberikan solusi-solusi yang
menunjukkan kreatifitas kita sebagai guru diatas rata-rata.
Salah satu kalimat yang selalu saya ingat dari Pak Namin
adalah “Jika seseorang punya tujuan
untuk dikenal publik agar ilmu yang dimilikinya bermanfaat untuk orang lain,
maka wajib membranding diri”. Jadi bukan suatu kesombongan ketika kita
membranding diri asalkan apa yang kita brandingkan harus betul-betul bisa kita
pertanggungjawabkan melalui usaha nyata dan branding bersebut bertujuan
mulia untuk berbagi pengetahuan dengan orang lain.
Teruslah
menulis
Hidup
di dunia ini hanyalah sekali saja, oleh karena itu mari kita ukir kehidupan ini
dengan karya nyata yang bermanfaat bagi orang lain melalui karya tulisan. Hal
yang perlu dibangun adalah konsintensi dan ketekunan untuk tetap menulis setiap
hari. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, dalam hal ini blog adalah
salah satu media yang sangat tepat untuk menjadi wadah kita dalam menulis.
Ayo terus semangat dalam menulis
dan mari konsinten membanranding diri kita dengan nilai-nilai yang positip yang
bisa menginspirasi orang lain.
Seperti para ilmuan, pujangga dan
filsuf yang tetap dikenang dari karyanya walaupun mereka telah tiada, kitapun
kelak akan dikenang dari tulisan yang kita hasilkan. Selagi masih ada
kesempatan, teruslah menulis ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar