Dunia menulis akhirnya saya geluti sejak bergabung dengan Group Belajar Menulis melalui WAG yang digagas oleh Bapak Wijaya Kusumah (Om Jay) pada tanggal 10 Juni 2020. Banyak hal yang baru yang saya alami. Setiap hari menulis seperti sudah kebiasaan yang tidak terlepaskan dari kehidupanku.
Awalnya memberanikan diri bergabung dengan 43 guru blogger peserta pelatihan menulis dalam rangka menerbitkan buku antologi "Pena Digital Guru Milenial". Kemudian akhirnya memiliki buku solo "Rahasia Menulis sampai Menerbitkan Buku bersama Para Pakar" yang merupakan resume pertemuan selama mengikuti belajar menulis online tersebut.
Pada Sabtu pagi tanggal 8 Agustus bu Sri Sugiastuti menantang saya untuk mau terlibat sebagai Kurator Buku, saya bertanya apa peran seorang Kurator, karena masih asing bagi saya. "Namanya ada di cover depan bersama Penulis Kata Pengantar, tugasnya menghimpun naskah dan kerjasama dengan editor termasuk menentukan tema, mengajak teman untuk menulis bareng dan mengawal sampai buku terbit"demikian jabawan dari Bu Kanjeng.
Saya langsung tertarik dan mengatakan akan mencobanya, karena sayapun sebenarnya sudah mengajak teman-teman gurdasus yang pernah bersama-sama di UNY menjalani masa PPG pada tahun 2018 lalu. Akhirnya saya semakin serius mengajak teman-teman guru IPA dasus yang berjumlah 28 orang, karena menurut bu Sri buku antologi itu antara 25 sampai 45 penulis.
Saya bersyukur, setelah menelpon beberapa teman guru dan mengajak melalui WA akhirnya pada hari Senin 10 Agustus sudah ada 25 orang yang setuju dan mau, walaupun dengan rata-rata mengatakan tidak bisa menulis. Bahkan bu ade tidak punya laptop, sehingga beliau yang tinggal di daerah Balige akan menuliskan tulisannya di kertas barulah saya akan mengetiknya.
Terjun di dalam dunia menulis memiliki tantangan tersendiri, memanfaatkan waktu untuk berkarya merupakan hal yang tidak akan sia-sia. Komitmen untuk terus belajar merupakan kunci yang tidak bisa ditingggalkan dengan motivasi yang tulus bahwa semangat literasi harus digaungkan ke seluruh pelosok negeri.
Dunia ini baru saya tekuni tepatnya 2 bulan, masih seumuran tanaman sayuran sawi yang sudah dipanen. Kerinduanku aku akan terus berkarya, dan karya-karya yang dihasilkan akan menjadi catatan sejarah di dalam kehidupanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar