Rabu, 10 Juni 2020

Resume Group Menulis Online, Pertemuan 1 (Gelombang 1)

Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku

Pertemuan 1     : Rabu, 10 Juni 2020
Waktu               : Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri           : Bpk Agung Pardini
Topik                 : Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku 


Pelatihan belajar menulis online melalui WA group yang diselenggarakan oleh bapak Wijaya kusumah yang akrab dipanggil om Jay pada gelombang1 , dilaksanakan pada hari rabu tanggal 10 Juni 2020 mulai pukul 19.00 sampai dengan 21.00 WIB. 

Pemateri pada pertemuan ini adalah Bapak Agung Pardini seorang guru yang sudah berpengalaman di bidang pendidikan khususnya literasi dan penulisan buku dan menjabat sebagai Master Teacher Sekolah Guru Indonesia (SGI) juga terlibat di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa yang mendorong guru-guru yang mengabdi di daerah-daerah pelosok untuk menulis dan berkarya, serta menyalurkan buku-buku yang mereka tulis ke berbagai pelosok nusantara dengan membagikannya secara gratis. Adapun moderator pada pertemuan ini adalah Ibu Fatimah dari Aceh. 

Pada pertemuan perdana ini, pemateri menyampaikan ada perbagai persoalan yang dihadapi pada saat membina guru-guru seperti gaya bahasa yang berbeda di setiap daerah, penguasan IT yang masih kurang karena banyak yang belum mengenal Ms Office, listrik yang dibeberapa wilayah hanya menyala di malam hari, dan ejaan yang belum disempurnakan dibeberapa daerah.

Adapun output yang dihasilkan oleh guru-guru yang didampingi tidak harus buku, bisa berbentuk PTK, jurnal, media pembelajaran, puisi dan lain sebagainya. Berikut ini adalah contoh buku-buku yang mereka tulis :





Pemateri menyampaikan bahwa hampir semua buku yang diterbitkan adalah hasil dari menulis secara kolektif atau bersama-sama, adapun cara mengajarkan guru-guru menulis dilakukan dengan cara yang unik, yaitu dengan menulis "Jurnal Perjalanan Guru" yang dibuat oleh setiap guru yang dibina SGI. 

Setiap malam guru tersebut harus menuliskan pengalaman yang mereka alami di siang hari dengan berbagai model penulisan, ada yang curhat, sampai pada teori kependidikan dan kepemimpinan. Pada pagi harinya jurnal tersebut akan dikumpul  untuk diapresiasi dan ditanggapi. Dengan kebiasaan menulis jurnal harian, maka guru binaan menjadi terlatih untuk menulis.

Setelah pemaparan, pada sesi tanya jawab, pemateri kembali menekankan bahwa guru wajib harus bisa untuk menulis karena dengan menulis guru akan meningkatkan kapasitas, kompetensi dan rasa percaya diri.  Selain dalam bentuk buku, guru bisa menghasilkan tulisan dalam bentuk PTK, Jurnal penelitian, cerpen, puisi, modul, LKS atau Bank Soal .

Dari pertemuan pertama ini saya sangat dimotivasi untuk bisa menulis, dan untuk bisa menulis ada empat hal yang perlu kita lakukan dan biasakan. 

Pertama ketika belajar merangkai kata dalam bentuk tulisan diperlukan kesabaran. Jangan mudah putus asa, ketika kita belum bisa menulis seperti yang kita harapkan, apalagi ketika kita mulai membanding-bandingkan kemampuan kita yang belum mampu untuk menulis dengan orang lain yang sepertinya sudah sangat baik dan lancar dalam menulis. Percaya bahwa sesuatu yang dilakukan dengan penuh kesabaran akan membuahkan hasil yang memuaskan.

Kedua, supaya kita mampu dalam menulis kita harus banyak membaca, karena dengan banyak membaca menolong kita untuk mempunyai banyak bahan yang bisa dituangkan di dalam bentuk tulisan. Banyak membaca menambah wawasan dan pengetahuan kita yang akan menolong kita untuk semakin lancar dalam menulis, dan akan lebih bagus lagi kalau kita sering mengikuti kegiatan bedah buku.

Ketiga, mulailah menulis dengan apa yang sering kita pikirkan, kita lakukan, dan yang sering kita katakan. Apa yang kita alami dan rasakan bisa langsung kita tuliskan, tanpa harus mencari-cari topik atau materi yang mau dituliskan, misalnya ketika kita tidak tahu apa yang akan kita tuliskanpun, itu bisa menjadi suatu bahan yang kita tuangkan dalam bentuk tulisan. 

Keempat, untuk semakin memantapkan kita dalam menulis diperlukan tempat diskusi untuk saling belajar berupa komunitas menulis. Dengan adanya komunitas kita bisa saling memberi masukan, mengoreksi dan saling melengkapi, karena setiap orang memiliki kelebihan masing-masing yang bila saling bekerjasama dapat semakin memantapkan tulisan yang dibuat. 

Dengan terus belajar menulis akan menolong kita semakin tajam dalam berpikir, dan meningkatkan kompetensi sebagai guru. Semakin banyak menulis akan berguna bagi kita dan juga orang lain, bagi kita akan menolong  kita untuk mampu menuangkan apa yang kita pikirkan ke dalam bentuk tulisan, bagi orang lain yang membacanya bisa mendapat pengetahuan yang baru dari yang kita sudah tuliskan. 

Seperti kata pepatah : Maka menulislah, maka engkau "ada". 
Mudahan-mudahan apa yang didapat hari ini, bisa memotivasi untuk terus menulis, khususnya bagi saya sebagai seorang guru karena pada dasarnya seorang guru meliliki kewajiban harus bisa menulis.

Semangat.

4 komentar:

  1. Sangat setuju bahwa dalam menulis apalagi berlatih menulis, kesabaran sangat dibutuhkan. Karena banyak yang awal latihan menulis semangat menggebu Geni namun loyo kemudian. Tetap semangat berlatih pak. Saya nantikanntulisan2 bapak selanjutnya.

    BalasHapus

Postingan Terbaru

Di mana kebahagiaan itu berada?

Di mana kebahagiaan itu berada? Kadang lelah jiwa mencari Karena dahaga yang tak terobati Rasa haus akan kebahagiaan Yang diharapkan memberi...

Postingan Terpopuler dalam sebulan ini