Kata bijak berkata “where there is a will there is a way ! (Dimana ada kemauan, pasti disitu ada Jalan”. Itulah hendaknya yang selalu mendorong kita untuk terus berusaha untuk mencapai impian yang kita dambakan. Setiap penulis pasti bermimpi untuk terus menulis buku yang diterima oleh pihak penerbit dan menajadi buku best seller sehingga dapat bermanfaat bagi orang banyak. Hal itu bisa tercapai hanya dengan selalu berusaha dengan sungguh-sungguh.
Suatu kesempatan yang sangat
berharga ketika malam ini belajar bersama penulis buku best seller “Man Jadda Wajada”. Dari
judul buku yang beliau tulis saja sudah memberikan motivasi yang luar
biasa, yakni “Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Bapak Akbar
Zainudin merupakan seorang trainer dan motivator yang menyelesaikan pendidikan
S-1 di UIN Jakarta, sebagai penulis beliau telah menulis 13 buah buku. Beliau sangat dikenal dengan berbagai motivasi yang ditulis dan beliau sampaikan, mulai dari motivasi belajar,
motivasi menulis, motivasi bekerja, motivasi mengajar, motivasi berwirausaha,
sampai motivasi hidup, dan hal itu yang membawa beliau sudah berkeliling di 33
Provinsi di Negara kita.
Supaya berhasil dalam
menulis buku, beliau membagikan 6 langkah dalam menulis buku yang beliau
singkat dengan TOJTRP yang merupakan singkatan dari Tema, Outline, Jadwal,
Tulis, Revisi, Penerbit.
Langkah pertama adalah T
Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi.
Tema akan menjadi rel yang
mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya
kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya.
Bolehkah satu orang menulis
berbagai tema buku? Menurut beliau, karena ini terkait dengan “branding”,
berusahalah untuk fokus menulis satu tema tertentu, agar kita dikenal ahli
dalam tema tersebut. Kalau temanya berubah-ubah, nanti orang bingung, kita ini
sebenarnya ahli dalam bidang apa?
Langkah kedua adalah O
Buatlah OUTLINE atau DAFTAR
ISI.
Gunanya outline adalah:
1. Agar tulisan kita
terarah.
2. Bisa buat jadwal dan
target.
3. Menghindari
"ngeblank" pada saat menulis.
4. Agar bukunya selesai.
Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Inilah salah satu hal penting yang sering diabaikan orang. Merasa sudah tahu apa yang ditulis, akhirnya tidak ada outline dan langsung menulis. Akibatnya, tulisannya tidak terarah, “melenceng” dan “lari” ke mana-mana, tidak tahu jalan akhirnya. Bukunya akan selesai? Tentu tidak. Banyak ide itu bagus, tetapi yang jauh lebih bagus adalah ide yang difokuskan. Cara memfokuskan ide adalah dengan membuat outline.
HOW: Bagaimana Cara Mengembangkan Daftar Isi (outline)
UNTUK
BUKU NON FIKSI
Gunakan prinsip dasar 5W dan
1H.
WHAT: Ini terkait pengertian, definisi, pembagian,
jenis-jenis, dan sebagainya.
WHY: Ini adalah tentang
alasan (mengapa) buku ini ditulis, tujuannya apa dan manaatnya apa.
HOW : How ini berbicara
tentang bagaimana, tips and trick, strategi, langkah-langkah, dan sebagainya.
Untuk 2 W yang lain, yaitu
Where dan When bisa tidak digunakan.
CONTOH.
Tema: Santri dan Menulis
WHAT
1. Santri dan keterampilan
menulis.
2. Keterampilan apa saja
yang dibutuhkan agar bisa menulis.
3. Para ulama dan karya
mereka dari masa lampau.
4. dan seterusnya.
MENGAPA?
1. Mengapa Santri Harus
Menulis?
2. Tujuan Menulis.
3. Tantangan Mengapa Santri
Harus Bisa Menulis.
4. dan seterusnya.
1. Bagaimana cara menulis?
2. Bagaimana membangun
disiplin menulis?
3. Tips and Tricks Menjadi
Penulis.
4. dan seterusnya.
BAGAIMANA
MEMBUAT OUTLINE UNTUK BUKU FIKSI?
Pertama:
WHO? Siapa saja tokoh-tokohnya.
Tentukan tokoh-tokoh yang
akan menjadi bagian dari cerita.
Misalnya, ayah, ibu, teman,
guru, dan sebagainya.
Kedua:
Karakter.
Gambarkan profil setiap
tokoh dengan sifatnya masing-masing.
Ketiga:
Plot atau Alur Cerita.
Gambarkan alur cerita dari
awal hingga akhir. Potongan ceritanya seperti apa. Di mana akan membangun cerita
emosionalnya, di mana sedihnya, di mana senangnya.
Terus ending cerita seperti apa, apakah happy ending, sad ending, dan sebagainya.
Membuat outline ini bisa langsung dituliskan outlinenya atau bisa dengan beberapa alat bantu. Biasanya saya menggunakan mindmap untuk membantu membuat daftar isi.
Apakah wajib? Tidak harus.
Tetapi kalau saya pribadi, ini harus ada. Biar ada rel ke mana tulisan kita,
biar selalu ada arah kalau kita menemui jalan buntu, dan ini yang paling
penting; bisa membuat jadwal agar buku cepat selesai.
CONTOH
OUTLINE
Contoh buku beliau :
"Man Jadda Wajada".
Buku ini adalah buku dengan
tema motivasi umum, motivasi hidup.
kembali ke konsep dasar 5W
dan 1H.
Biasanya mulai dengan WHY.
Kalau terkait motivasi, penjabaran tentang WHY bisa digambarkan sebagai
berikut:
1. Mengapa motivasi itu
penting dalam hidup.
2. Motivasi apa yang membuat
orang tergerak untuk berubah.
3. Apa tujuan hidup
seseorang?
4. Mengapa orang harus
berubah?
5. Darimana perubahan itu
bisa dimulai?
6. Apa saja yang harus
diubah?
Setelah WHY, hal kedua yang
terpikir adalah WHAT.
Hal-hal yang terpikir dalam
kategori WHAT adalah:
1. Apa itu sukses?
2. Langkah-langkah apa saja
yang harus dijalani agar kita bisa sukses?
3. Potensi diri, kelebihan
dan kekurangan.
4. Memahami bahwa sukses itu
bisa kita dapatkan.
Setelah WHY, hal ketiga yang dijabarkan adalah HOW. Ini tentang bagaimana, strategi, langkah-langkah, tips & Trick, dan juga action.
Penjabarannya:
1. Bagaimana bermimpi besar.
2. Bagaimana membuat rencana
(action plan).
3. Bagaimana berani memulai.
4. Menjadi kreatif.
5. Membangun momentum
berubah.
6. Kapan harus memulai?
Nah, ketiga hal itulah yang
akhirnya menjadi dasar outline buku beliau "Man Jadda Wajada"
Contoh Buku beliau yang lain yang dibedah Daftar Isinya adalah buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren". Target buku ini adalah para santri, umur SMP dan SMA.
Karena itu, buku ini harus
sederhana, ringan, bisa dibaca oleh pembaca dalam rentang umur tersebut, dan tetap
bobot isinya tinggi.
Saya mulai dengan cara yang
sama; menguraikan WHAT, WHY, dan HOW.
1. Apa itu sukses.
2. Apakah bisa anak
pesantren itu sukses?
3. Kisah-kisah sukses alumni
pesantren.
4. Sukses itu apa menurut
pesantren?
5. Bagaimana caranya agar
kita sukses?
6. Apa yang harus kita
lakukan mulai dari sekarang?
Dari poin-poin itu dijabarkan lebih detail lagi menjadi daftar isi yang cukup lengkap. Daftar isi ini lalu dituliskan satu per satu, maka jadilah buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren".
Sekedar informasi buku beliau
tersebut sekarang sudah terjual lebih dari 25.000 eksemplar di seluruh
Indonesia.
CONTOH OUTLINE BUKU UKTUB
Satu lagi, buku beliau yang dikhususkan
untuk panduan menulis buku, judulnya "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku
dalam 180 Hari".
Buku ini merupakan rangkuman
best practices Akbar Zainudin sebagai penulis sekaligus motivator andal yang
ingin ditularkan kepada pembaca. Rahasia Akbar Zainudin menjadi penulis sukses
terangkum lengkap dalam buku ini. Semua pertanyaan dan keingintahuan tentang
dunia penulisan, perbukuan, dan penerbitan dijawab secara lengkap dan jelas di
buku ini. Jika serius mempraktikkan isi buku ini, dijamin akan menjadi penulis
sukses hanya dalam 180 hari!
Beliau membagi buku UKTUB
ini dalam beberapa bagian besar:
1. Sikap Mental
2. Motif Menulis
3. Mencari Ide
4. Apa yang Ditulis
5. Bagaimana Menulis
6. Mengenal Pembaca
7. Mengenal Penerbit.
Dari poin-poin inilah dikembangkan menjadi daftar isi.
Karena itulah, buku UKTUB
ini lengkap sekali. Tinggal mengikuti satu demi satu langkah-langkah nya untuk
menjadi penulis buku.
Langkah
ketiga adalah J.
Buatlah jadwal penulisan.
Kalau daftar isi sudah
dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal
secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya
dari 30 tulisan itu kapan mau selesai. Dengan kita membuat jadwal, maka akan
memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.
CARA
MEMBUAT JADWAL.
1. Buatlah tabel dengan 4
kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target Lama Menulis-Tanggal-Keterangan
2. Isi Nomer
3. Isi Judul Artikel
4. Perkirakan Berapa Lama
(Berapa Hari) Artikel akan Ditulis
5. Buat sesuai dengan
tanggal yang ada saat ini.
6. Isi Keterangan dengan
apakah sudah selesai ditulis atau belum.
Langkah
keempat adalah T.
Tuliskan.
Outline sudah ada, jadwal
juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya. Di
sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan
selesai atau tidak. Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu.
Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna
Langkah
kelima adalah R,
REVISI.
Revisilah tulisan kalau
semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai
sempurna. Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap pertama adalah
menyelesaikan semua draft buku. Tahap kedua, baru revisi.
Apa saja yang direvisi?
1. Data dan informasi yang
kurang.
2. Tata Bahasa
3. Gaya Tulisan. Disamakan
dari awal hingga akhir.
4. Judul-judul artikel.
Buatlah judul-judul yang menarik
Langkah keenam P
Kirim ke penerbit.
Apa yang menadi pertimbangan
penerbit? Paling utama adalah
bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca. Apakah
pembaca butuh buku kita? Siapa yang
butuh? Berapa banyak orang yang butuh? Buku kita menjawab kebutuhan apa? Semakin
besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin
besar. Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang
akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.
Hal
kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku
sejenis. Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis? Kita harus mampu
menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga
pertimbangan penerbit. Ketiga,
pertanyaan penerbit adalah, apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran
buku? Harus punya jawabannya. Misalnya iklan di Medsos, Seminar, Pelatihan,
Diskusi Buku, Membangun Komunitas, Dan Sebagainya.
Apakah
perlu membayar kepada penerbit? Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan
kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang
terjual.
Bagaimana
cara mengirim naskah?
1. Naskah harus sudah jadi.
2. Diprint, dikirim dengan
hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk
Berapa lama?
Kabar diterima atau tidak
sekitar 3 bulan
Pada sesi tanya jawab, meresponi pertanyaan bagaimana supaya tetap konsisten menulis dan tidak kehabisan ide,
beberapa hal yang dilakukan adalah : Banyak baca buku, latihan menulis setiap
hari dengan teratur dan terjadwal, Ikut seminar dan pelatihan, Upload tulisan
di blog dan medsos serta punya mentor menulis.
Beliau juga mengingatkan
bahwa tidak ada kata terlambat untuk menulis, mau muda atau tua segeralah
menulis, karena menulis memiliki banyak manfaat yakni :
1. Mempertahankan fungsi otak untuk tetap bekerja dengan baik.
2. Memberikan kebahagiaan.
Kalau kita tumpahkan semuanya dalam tulisan, indah sekali hidup ini.
3. Merupakan warisan terbaik
kita. Di situ kita bisa cerita apa saja. Harapan kita, "unek-unek"
perasaan kita. Bebas saja menulisnya.
4. Berbagi kebaikan. Jika
kebaikan itu bisa dibagi, terus menerus dibaca orang, kebaikan itu akan terus
menjadi pahala, bahkan kalau nanti kita sudah tiada.
5. Membuat kita lebih sehat.
Kita setiap hari bangun dengan semangat baru, ada target baru yang harus kita
selesaikan. Apalagi yang menyenangkan hidup kita selain bersemangat setiap
hari?
Hal yang tidak kalah penting
dalam menulis adalah menghilangkan rasa ketakutan, takut tulisan jelek, takut
tidak diterima penerbit dan lain-lain. Tetapi tetaplah konsisten menulis
sekalipun tulisan kita ditolak oleh penerbit, dengan terus belajar untuk
melakukan perbaikan. Dan sebaiknya setiap penulis memiliki genre yang khusus
yang dikuasai dan disenangi.
Sebagai closing statement
Bapak Akbar Zaunidin menyatakan bahwa menulis itu tentang latihan. Bukan
bagaimana Anda tahu bagaimana menulis sebanyak-banyaknya, tetapi bagaimana Anda
berlatih sebanyak-banyaknya. Semakin banyak berlatih, tulisan kita akan semakin
baik. Itu saja kuncinya. Mulai dengan tekad dan niat yang kuat untuk
memperbaiki nasib dan hidup kita, serta untuk bermanfaat bagi orang banyak.
Ikuti dengan membuat outline dan jadwal menulis, lalu konsisten menulis setiap
hari. InsyaAllah hidup dan nasib kita akan berubah, urai beliau.
Dari pemaparan Bapak Akbar Zainudin malam ini, semoga menjadi pendorong bagi kita semua untuk tetap konsisten dan terus menulis, karena hanya orang yang bersungguh-sungguhlah yang akan memperoleh keberhasilan.
Keren resumenya
BalasHapusTerimakasih bu ππ
Hapusmantab resumenya
BalasHapusTerimakasih Bu.πππ
HapusMantul.....lanjuttttt semangattt
BalasHapusOk, Terimakasih y buB.πππ
Hapushttps://suryanmasrin86.blogspot.com/2020/07/rumus-menulis-buku-ala-melenial.html
BalasHapusBagus dan rapi....Semangat... ππͺ
BalasHapus