Senin, 06 Juli 2020

Ingin menerbitkan buku di PENERBIT ANDI? Hal ini wajib kamu ketahui...



Tujuan akhir dari seorang penulis dalam menulis pastilah untuk menerbitkan tulisannya dalam bentuk buku, karena sebagus apapun tulisan yang dibuatnya bila tidak dicetak oleh pihak penerbit tidak akan ada artinya, sehingga sangat dibutuhkan kerjasama yang baik antara penulis dengan pihak penerbit. Penerbit ANDI merupakan salah satu penerbit Mayor yang ada di indonesia, Penerbit yang berdiri sejak awal tahun 1980 ini tetap eksis hingga hari ini. Setiap penulis pasti sangat bangga bila bukunya diterbitkan oleh penerbit ini, karena penulis sama sekali tidak mengeluarkan biaya, tetapi justru mendapatkan royalti. Tetapi jangan salah, tidak mudah loh proposal tulisan kita diterima, karena seleksi dan pertimbangan yang begitu ketat sehingga hanya sekitar 10 s/d 15 persen dari total tulisan yang masuk akan mereka cetak. Untuk lebih memahami bagaimana cara menerbitkan buku di Penerbit ANDI, ayo baca sampai tuntas resume belajar online melalui WAG malam ini dengan narasumber Bpk. Edi S. Mulyanta, S.Si., M.T. yang menjabat sebagai Publishing Consultan Andi Publisher dan juga merupakan penulis yang sudah menulis berbagai judul buku.


Diawal pertemuan malam ini pak Edi menyampaikan bahwa Dunia penerbitan adalah sebuah bisnis semata yang tentunya diikuti dengan idealisme, artinya nomor satu yang dicari adalah keuntungan dalam menerbitkan buku. Karena itu sama seperti sektor lainnya, pandemi covid-19 saat ini juga sangat berpengaruh kepada dunia penerbitan. Sejak bapak Presiden mengumumkan masuknya corona ke Indonesia, benih badai besar pada industri penerbitan tersemai dan membesar dengan deret multliplikasi yang luar biasa. Laju bisnis yang biasanya lancar seperti diibaratkan kendaraan yang melaju dengan gigi 5, mendadak harus mengerem dan menggantinya ke gigi paling rendah yaitu 1. Dan terkadang harus memarkirkan bisnisnya sementara waktu sambil melihat keadaan. Karena dengan berlakunya PSBB banyak  Toko buku khususnya Gramedia yang merupakan andalan penerbit harus ditutup, sehingga omzet terjun bebas hingga mengalami penurunan 80 sampai 90 persen.

Namun harapan kembali muncul di bulan Juni dan Juli karena outlet toko buku sudah buka sampai 80 persen karena penerapan New Normal. Di tengah asa yang mulai memberikan jalan untuk menerbitkan buku, pak Edi menyampaikan bahwa mengidentifikasi tema buku sangat penting di dalam keadaan chaos seperti pada saat ini. Sebagai contoh buku mengenai Virus Corona  bisa diterbitkan karena bahan-bahan buku tersebut sudah disiapkan dengan cepat oleh penulis-penulis yang bekerjasama dengan mereka. Dalam hal ini perlu  kesigapan seorang penulis dalam menuliskan materi dalam sebuah buku walaupun bahan-bahan sumber rujukan yang belum tersedia dengan mudah.

Seorang penulis harus selalu siap untuk mendapatkan peluang yang mungkin tidak diperkirakan sebelumnya. Penguasaan materi, penguasaan penguraian materi, eksekusi penulisan, hingga penawaran ke penerbit diperlukan kelihaian tertentu. Penulis yang siap menerima kesempatan adalah penulis yang selalu berlatih untuk selalu mengeluarkan bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan yang dapat dibaca oleh orang lain. Tentunya dengan tulisan yang terstruktur dan tidak ada distorsi makna kepada pembacanya.

Beliau juga mengingatkan bahwa semua perlu proses, latihan dan kemauan. Salah satu cara adalah dengan adanya komunitas menulis merupakan wadah latihan dalam menangkap peluang yang mungkin tidak selalu ada. Menulis perlu latihan, latihan perlu pengulangan berkali-kali sehingga akan semakin lihai dalam mengolah kata yang dirangkai dalam tulisan. Bakat hanya 1 persen, sisanya adalah kerja keras, tekun dan terus berlatih. Dengan menulis di blog adalah salah satu jalur yang sangat bagus untuk memulai menulis. 

Dalam memutuskan untuk menerbitkan buku, beliau menjelaskan bahwa penerbit akan selalu melihat sisi ekonomi dari tulisan yang dikirim, sehingga kemurnian keputusannya didasarkan oleh bisnis semata, sehingga terkadang tulisan yang luar biasa menurut penulis, tidak terlihat oleh penerbit, karena hanya melihat segi bisnis nya bukan proses menulisnya. Sehingga seorang penulis harus punya empati dengan mencoba melihat visi misi penerbit tersebut, kebiasaan tema-tema yang diterbitkan penerbit, buku-buku best seller yang biasanya dipampang di toko-toko buku.

Mengenai bagaimana memulai menulis dan menerbitkan buku, saran beliau penulis dapat mulai menulis dengan tema yang disukai dan betul-betul dapat dikuasai, kemudian tulis dengan terstruktur, muat di blog pribadi kemudian sebarkan di lingkungan teman. Jika sudah percaya diri, buatlah proposal ke penerbit yang berisi garis besar tulisan. Penerbit akan melihat tema, judul utama, outline tulisan, pesaing buku dengan tema yang sama, positioning buku (harga, usia, pembaca, gender, pendidikan, dll), disertai dengan alasan mengapa buku tersebut ditulis yang bisa menguatkan buku tersebut di terima oleh penerbit.

Di bagian penutup, beliau kembali memotivasi untuk tetap semangat dalam menulis, sebagai wujud dalam mendokumentasikan keilmuan yang dituliskan secara terstruktur sehingga pembaca akan dapat mewarisi ilmu yang dituliskan tersebut. Dengan menulis kita akan tetap diingat dan tidak lekang oleh jaman dan akan menjadi warisan untuk anak cucu kita.

Setelah pemaparan materi, adapun beberapa hal yang dibahas dalam sesi tanya jawab adalah sebagai berikut :

* Apa saja isi proposal yang disampaikan ke penerbit ?
Judul buku, Outline Rencana Buku dalam bentuk Bab dan Sub Bab, Sinopsis buku, CV penulis, dan menyertakan sampel bab yang sudah ditulis minimal 1 bab, sehingga memudahkan bagian editorial untuk memperkirakan kemampuan editing mandiri dari penulisnya. Proposal cukup dikirimkan ke email penerbit.

* Bagaimana Proses penerbitan buku ?
Proses Review 1 bulan, Editing 1 bulan, Pra produksi layout cover 1 bulan, produksi 1 bulan. Penulis menyerahkan dalam bentuk word tanpa cover (karena cover akan didesain oleh tim desain penerbit)

* Seberapa besar peluang tulisan diterbitkan dan bagaimana pembiayan penerbitan ? 
Tulisan yang diterbitkan hanya sekitar 10 sampai 15 persen dari naskah yang masuk. Adapun setiap bulan penerbit menerima naskah 150 sampai 300 judul. Pembiayaan sepenuhnya ditanggung penerbit, penulis tidak mengeluarkan biaya apapun.

*Berapa besar royalti untuk penulis?
Royalti sebesar 10 persen dari harga jual yang akan dibayarkan setiap 6 bulan kepada penulis.

*Apakah penerbit menerima penerbitan modul pembelajaran?
Penerbit menerima modul pembelajaran dengan syarat sesuai dengan kurikulum.

*Apabila buku sudah terbit apakah penulis mendapatkan buku hasil tulisannya?
Penulis akan mendapatkan sampel buku sebanyak 6 eksemplar

*Bagaimana ukuran kertas dan jumlah halaman buku yang akan dicetak?
Penerbit Andi menggunakan ukuran Unesco yakni 16 x 23 cm dengan jumlah halaman 125 sampai 200 halaman.

*Bagaimana mengetahui buku kita diterima penerbit?
Penerbit akan merespon buku yang diterima, untuk yang tidak diterima biasanya tidak direspon (3 bulan deadline). Penerbit sedang merencanakan membuat applikasi yang dapat diinstal di smartphone melalui playstore untuk memudahkan komunikasi antara penerbit dengan penulis, mulai dari proses pengajuan proposal sampai ke proses penulisan.

Dari pertemuan malam ini saya semakin paham bagaimana alur dan hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam menerbitkan buku di penerbit ANDI. Semakin memotivasi untuk terus berlatih menulis setiap hari, sembari berharap semoga suatu saat kelak tulisan saya bisa diterbitkan oleh penerbit ANDI.   AMIN

9 komentar:

  1. Kalimatnya makin tertib dan teratur dan tulisanpun sdh mulai panjang. Good job.

    BalasHapus
  2. Mantap... Ini resume yg rapih... Semangat terus ya pak..hingga jadi sebuah buku dan bisa terbit...😊

    BalasHapus
  3. Mampir juga ya..di aisah1969.blogspot.com

    BalasHapus
  4. Mantap , salut, Resume tulisannya tertata rapi, padat berisi. Salam Sukses Y Pak

    BalasHapus

Postingan Terbaru

Di mana kebahagiaan itu berada?

Di mana kebahagiaan itu berada? Kadang lelah jiwa mencari Karena dahaga yang tak terobati Rasa haus akan kebahagiaan Yang diharapkan memberi...

Postingan Terpopuler dalam sebulan ini