Minggu, 19 Juli 2020

Tips Menjadi Penulis Populer, bersama Trainer Amir Faisal



Menjadi seorang penulis populer adalah impian banyak orang, walaupun pada kenyataanya tidak banyak penulis yang berhasil mencapainya. Untuk menjadi seorang penulis poluper diperlukan berbagai usaha dengan menerapkan berbagai langkah-langkah sehingga tulisan kita bisa diterima oleh pihak penerbit Nasional dan akhirnya menjadi buku best seller.

Bagaimana caranya supaya kita menjadi penulis populer, ada beberapa tips yang diuraikan bapak Trainer Amir Faisal yang menjadi narasumber pada gruop belajar menulis online malam hari ini, mulai dari kiat menembus penerbit nasional, menghilangkan rasa tidak pede menulis, prinsip-prinsip free writing sampai pada bagaimana cara memahami pikiran dari pembaca.

Bapak Amir Faisal merupakan lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (1990), beliau pernah bekerja di Tanah Mas Group Branch Manager P.T Pantai Raja Makmur di Riau Pekanbaru (1997). Pada saat terjadi krisis moneter 1998 beliau mengundurkan diri dari perusahaan dan membangun usaha sendiri. Beliau juga pernah menjabat sebagai Marketing Manager PT Nitigraha Muda Vendor Telkom Divre IV (2004), Direktur Marketing WB Mindset Program (2007) dan sebagai Konsultan Marketing Media (2007). 

Saat ini beliau menjadi Business Coach, trainer / praktisi NLP (Neuro Linguistic Programming), juga aktif di Kadin Komite Timur Tengah serta Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Asprindo. Hingga kini telah puluhan ribu orang yang mengikuti pelatihannya, mulai dari Pejabat Pemerintah dan BUMN, Owner,  pimpinan dan karyawan perusahaan swasta, praktisi bisnis, Dosen,  Guru, Wakil Rakyat, pimpinan Lembaga hingga para mahasiswa. Ditengah kesibukannya, beliau tetap menyempatkan diri untuk menulis buku. Hingga saat ini sudah ada 14 buku yang beliau tulis dan diterbitkan oleh Gramedia Group, Change, Farisma Publishing dan penerbit lainnya. 

Seperti biasa, pembelajaran malam ini dibagi dua sesi, yakni pemaparan dan tanya jawab yang dimoderatori oleh Ibu Kanjeng Sri Sugiastuti yang dimulai pukul tujuh sampai sembilan malam. Pada awal pembelajaran Bapak Amir Faisal mempersilahkan kami untuk menyimak 4 buah video dan membaca sebuah artikel dalam waktu sekitar setengah jam. 

Di dalam video tentang Kiat menembus penerbit Nasional, beliau menceritakan perjalanan kisahnya yang awalnya bekerja di sebuah perusahaan dan kemudian membuka usaha sendiri, dan akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang konsultan. Ketika menjadi seorang konsultan beliau berusaha membranding diri  dengan cara menulis, walapun beliau sama sekali tidak memiliki latar belakang tulis menulis. 

Tips dari pak Amir supaya tulisan diterima di penerbit nasional adalah memahami bahwa penerbit Nasional seperti Gramedia merupakan sebuah korporasi bisnis yang berorientasi pada bisnis yang tujuannya menghasilkan keuntungan, sehingga ketika ingin buku kita diterbitkan maka carilah buku yang disukai oleh pasar. 

Hal yang sangat penting kita harus tahu adalah genre ( jenis, tipe, atau kelompok sastra) yang sesuai dengan kita, contohnya  buku anak, Novel, Motivasi dll, kemudian lihatlah buku-buku apa yang disukai orang pada genre tersebut di rak-rak buku best seller, sehingga kita tahu buku seperti apa yang disukai oleh pasar dan itulah yang menjadi dasar kita untuk menulis buku yang akan kita tulis.
 
Untuk menghilangkan rasa tidak pede menulis. Hal yang dilakukan pertama kali supaya lancar dalam menulis adalah dengan mengaktifkan otak, otak akan bekerja dengan baik apabila bebas dari tekanan. Jadi menulis jangan terlalu kaku dengan berbagai aturan, harus begini harus begitu yang membuat otak kita tidak akan terbuka. Menulis dengan bebas yang membuat kita menulis dengan hati, sehingga akan mengalir dengan lancar. Seperti para pujangga dan para filosof yang hanya ingin menyampaikan perasaannya sehingga mereka menulis dari hati  dan itu bisa dinikmati oleh para pembacanya.

Kemudian berlatihlah mengaktifkan saraf linguistik. Pada dasarnya ketika kita sudah biasa ngomel, bercerita, menulis di WA, fb dll itu menandakan saraf linguistik sudah bekerja, tinggal mengubah yang dulunya informasi keluar dari mulut, latihlah supaya keluar melalui tulisan. Dengan berlatih menulis apa yang biasanya kita katakan akan menolong kita untuk terbiasa menulis. Latihan lainnya bisa dengan menuliskan dream (impian) kita, tulislah apa saja yang kita harapkan dan kita impikan, misalnya pada tahun kapan kita akan menjadi seorang penulis sukses, apa yang kita alami dan rasakan pada saat itu dan hal-hal apa saja yang akan kita lakukan. 

Dengan menuliskan apa yang berasal dari perasaan akan membuat kita semakin lancar dalam menulis. Teruslah menulis setiap hari sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan dan menjadi kesenangan bagi kita. Diakhir video beliau mengatakan bahwa dari hasil penelitian terhadap orang-orang yang hebat dibidangnya, diperoleh data bahwa untuk meraih kesuksesan mereka sudah berlatih dan membiasakan aktivitas yang digelutinya lebih dari 10.000 jam terbang. Sehingga ketika ingin menjadi penulis yang sukses perbanyaklah jam terbang menulis.

Prinsip-prinsip Freewriting. Sebelum menghypnotis (mensugesti) pembaca, terlebih dahulu penulis harus bisa mensugesti diri sendiri, sehingga tidak ada lagi rasa tidak pede pada saat menulis. Freewriting merupakan suatu upaya untuk mengungkapkan segala unek-unek, perasaan, emosi dalam bentuk tulisan dengan lancar tanpa hambatan. Menurut Baker menulis bisa menjadi suatu conffesion (pengakuan dosa), Menurut Boby de Poter (penulis Quantum learning/teaching) menulis adalah sebuah karya otak yang holistik dimana pikiran, perasaan dan hati semuanya bekerjasama menjadi satu. Untuk memperkaya kosakata maka perbanyaklah membaca khususnya yang sesuai dengan genre kita, karena semakin banyak membaca kita akan semakin lancar dalam menulis seperti aliran air sungai.

Bagaimana cara memahami pikiran pembaca? Caranya dengan mengetahui  bahwa setiap pembaca belum tentu memiliki frame (pandangan) yang sama dengan apa yang anda sampaikan di dalam buku kita. Hal ini dipengaruhi oleh informasi-informasi terdahulu yang ada pada pembaca yang membuat pembaca biasanya memfilter (menyaring) setiap bahan bacaan yang akan dibaca. Kecuali untuk penulis yang sudah terkenal dibidangnya masing-masing, pembaca tidak akan memfilter lagi karena sudah dianggap penulisnya itu ahli dan menguasai sehingga tidak terjadi penolakan. 

Bagaimana dengan penulis yang belum terkenal? Caranya tulislah hal-hal yang biasanya tidak terlalu banyak difilter oleh orang, misalnya tulisan yang aktual (sedang terjadi saat ini), tulisan yang berisi pengamalam pribadi yang unik dan menarik yang beda dengan yang lain sehingga orang tertarik membacanya, karena biasanya orang ingin mengetahui pengalaman orang lain yang unik dan menarik, atau bisa juga dengan memperkenalkan ilmu/pengetahuan yang baru bagi orang lain dengan banyak membaca dari berbagai sumber, dan terakhir buatlah tulisan yang memiliki sudut pandang yang baru dari tulisan-tulisan yang sudah ada sebelumnya.

Pada sesi tanya jawab, pak Amir kembali menegaskan bahwa dalam menulis jangan terlalu banyak mikir, mengalir saja, pokoknya curhat saja apa yang ada si dalam sanubari. Masalah Diksi akan semakin menggigit sejalan dengan semakin sering menulis, ujar beliau.

Belajar dan terus belajar, mudah-mudahan kelak menjadi seorang penulis populer. Yang pasti proses tidak akan pernah menghianati hasil, ketika terus belajar dan berusaha dengan sungguh-sungguh, yakinlah bahwa kerja keras kita kelak akan menghasilkan buah yang memuaskan... 

3 komentar:

Postingan Terbaru

Di mana kebahagiaan itu berada?

Di mana kebahagiaan itu berada? Kadang lelah jiwa mencari Karena dahaga yang tak terobati Rasa haus akan kebahagiaan Yang diharapkan memberi...

Postingan Terpopuler dalam sebulan ini