Rabu, 22 Juli 2020

PTK dan Catatan Harian Jadi Buku, bersama Bapak Lukman Hakim, M.Pd (Ketua P3G Jatim)


Sebagai seorang guru, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentu tidak asing lagi bagi kita. Guru dituntut untuk mampu membuat PTK yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas. Bukan hanya sampai disitu, rupanya PTK juga bisa diterbitkan menjadi sebuah buku. Selain PTK catatan harian seorang gurupun bisa juga diterbitkan menjadi buku.

Itulah yang sudah dilakukan oleh Narasumber pada malam hari ini, Bapak Lukman Hakim S.Pd M.Pd. Beliau mendedikasikan diri dalam pengembangan diri guru, mulai dari Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah, dan Karya Inovatif, hal tersebut dilakukannya pada Lembaga Pusat Pengembangan Profesi Guru - Jawa Timur (wadah pelatihan PD) dan Penerbit Delta Pustaka serta Jurnal Inovasi Pembelajaran (wadah PI dan KI)

Bapak yang menyelesaikan Pendidikan Fisika dari Universitas Negeri Malang ini sudah menulis beberapa buku diantaranya : IPA untuk SMK Bismen, Guru 4.0 (Sebuah catatan harian sang pembelajar), Aplikasi Mind Map dalam pembelaraja IPA SMK, Pengembangan Kreativitas daam Pembelajaran IPA (dua judul buku terakhir berasal dari PTK).

Sebagai Ketua Pusat Pengembangan Profesi Guru (P3G) Jawa Timur, beliau terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan pengembangan guru, dalam bidang pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Pengembangan profesi guru dilakukan dengan berbagai hal, antara lain: Pendampingan, Pelatihan, Workshop, dan bentuk kegiatan lain. Pelatihan dilakukan dengan metode tatap muka, daring, atau kombinasi tatap muka dan daring.

Beliau melakukan pelatihan menulis PTK sampai menjadi buku, walaupun saat ini mengalami kendala diakibatkan masa Pandemi  saat ini, karena dalam penerapannya PTK membutuhkan tatap muka dengan peserta didik. 
Materi pelatihan menulis PTK dapat dilihat video berikut : https://www.youtube.com/playlist?list=PLVYSTXgn1aHpeLCJGss9e9a550vAVcirW

PTK adalah penelitian yang praktis, dimana berlaku pada responden tertentu, kelas tertentu dan waktu tertentu. layak cetak dengan ketebalan buku 80 -90 halaman.

Adapun sembilan teknik dalam menyusun PTK menjadi buku adalah : 
  1. Bahasa yang digunakan luwes
  2. Hindari penulisan Bab, Subbab dengan penomoran yang kaku.
  3. Bab - bab yang dikembangkan dari bab dua harus dipertajam dengan menambahkan kajian teori agar tajam. Penambahan kajian teori serta pembahasan lebih meningkatkan manfaat buku sebagai referensi
  4. Pada bagian awal, didahului dengan penjelasan uraian dalam PTK
  5. Bab empat tidak lagi berisi kesimpulan dan saran. Tetapi diarahkan pada masalah pembelajaran.
  6. Sedapatnya hindari data mentah
  7. Menyertakan foto - foto pendukung dalam pembelajaran.
  8. Daftar pustaka menyertakan daftar pustaka baru yang menjadi sumber tambahan naskah.
  9. Kelengkapan naskah agar dapat ISBN
Untuk lebih lengkap dapat dilihat di video berikut : https://www.youtube.com/playlist?list=PLVYSTXgn1aHr8y3lCtWJm0r_0DhNTypnJ

Berikut buku beliau yang berasal dari PTK :




Untuk membuat sebuah buku beliau juga menggagas Quick Writing Series (Seri Menulis Cepat). QWS ini merupakan menulis santai tentang catatan harian guru  atau pengalaman pribadi guru yang dituliskan dengan tulisan yang ringan, sederhana tapi menginspirasi di dalam sebuah buku, dengan outline yang sederhana yakni : pendahuluan, isi ( pengalaman menarik dalam aktivitas sebagai seorang guru) dan penutup (hal yang bisa menginspirasi pembaca)


Berikut ini merupakan buku beliau yang dituliskan berdasarkan pengalaman pribadi yang sangat menginspirasi :



Pada sesi tanya jawab, tentang membagi waktu, Bapak Lukman menyatakan bahwa menulis adalah bagian dari aktivitas seorang guru, sehingga bukan menjadi beban, dan perlu prioritas dalam memilih untuk mengikuti suatu kegiatan, sehingga waktu kita memang maksimal untuk hal-hal yang prioritas. Kemudian beliau menegaskan bahwa latar belakang pendidikan seseorang tidak menghalangi untuk menulis, "saya pernah membuat sebuah tantangan  1 hari 1 puisi, justru guru berlatar belakang matematika yang lebih bagus, bahkan saya orang fisika tidak  ada latar belakang bahasa sama sekali. Siapapun yang belajar menulis, menulis dan menulis maka akan menemukan gaya menulis masing-masing", urai beliau.

Sebagai penutup Beliau menyatakan bahwa "Menulis adalah passion dan rasa. Semua bisa dipelajari. Menulis apapun itu. Jangan pernah berhenti belajar menulis. Semua penulis hebat selalu diawali dengan penulis pemula. Jika anda sudah menjadi penulis pemula, maka akan ada kemungkinan menjadi penulis hebat".

Demikianlah kegiatan belajar menulis kami malam ini. Sangat menambah pemahaman saya dalam menulis, khususnya dalam mengubah PTK dan Catatan Harian Menjadi Buku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Di mana kebahagiaan itu berada?

Di mana kebahagiaan itu berada? Kadang lelah jiwa mencari Karena dahaga yang tak terobati Rasa haus akan kebahagiaan Yang diharapkan memberi...

Postingan Terpopuler dalam sebulan ini