PENGANTAR
EDITOR
Satu kehormatan bagi saya diberikan
kesempatan menjadi Editor pada buku Antologi “Bundaku Jilid 2” ini. Bekerja sama
dengan sebelas penulis hebat yang sangat
menyayangi ibunya, dengan mempersembahkan kado spesial di hari Ibu tanggal 22
Desember 2020.
Buku ini lahir karena begitu
besarnya kerinduan peserta Kelas Menulis Buku Inspirasi (MBI) melalui WA grup
bersama bunda Lilis Sutikno untuk menuliskan kisahnya bersama Ibu. Ya, ketika
kuota sebelas penulis untuk Buku Antologi “Bundaku Jilid 1" sudah penuh,
tetapi antusias peserta masih tinggi untuk ikut serta, itulah yang mendasari
diterbitkannya buku “Bundaku Jilid 2” ini.
Bunda, Ibu, Mama, Mamak, Emak,
itulah beberapa sebutan bagi wanita hebat di dalam kehidupan para penulis di
buku ini, baik itu sebagai ibu yang melahirkan dan membesarkan maupun sosok
mertua yang sangat luar biasa. Sosok ibu memang tidak bisa digantikan oleh
siapapun, itulah yang dilukiskan disetiap untain kata dan cerita yang ada. Ibu
menggambarkan sosok yang mengasihi dengan ikhlas.
Beragam kisah yang diuraikan di dalam setiap cerita menggambarkan nuansa hati
para penulisnya yang begitu menyayangi ibu. Kenangan manis dan indah tentang
ibu tak akan pernah bisa hilang bagi penulis yang ibunya telah terlebih dahulu
menghadap Sang Pencipta, demikian juga cerita perjuangan untuk mengasihi, menjaga
sampai merawat ibu bagi penulis yang hidup bersama ibu, walaupun mereka sadar
semuanya itu tidak akan pernah bisa membalas semua kebaikan dan kasih sayang yang
telah diberikan oleh ibu.
Mari baca buku ini dengan mengambil
hikmah di dalamnya. Walaupun buku ini masih jauh dari sempurna, tetapi
setidaknya bisa menggambarkan bahwa ibu adalah sosok luar biasa yang tidak akan
pernah bisa tergantikan dari kehidupan kita, sehingga sudah selayaknyalah kita harus
memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada ibu melalui kasih sayang,
perhatian, dan waktu ketika kita masih diberikan kesempatan hidup bersama
dengan ibu.
Terima Kasih
Ibu…
Kasihmu akan
selalu terkenang dalam kalbu…
tetapi yang tempatnya tidak dapat diambil orang lain." (Cardinal Mermillod)
Salam Hormat
Sahat Serasi
Naibaho
Editor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar