Saya sangat bersyukur malam ini kembali diberikan kesempatan menjadi Narasumber di Kelas Menulis Buku Inspirasi (MBI) Gelombang ke-2 oleh Bunda Lilis Sutikno, Guru Inspirasi NTT, Ibu Guru Cantik, penulis buku best seller "Guru adalah Inspirasi".
Setelah diberitahu Bunda Lilis saya akan
bertindak sebagai Narasumber dan Pak Eko sebagai Moderator, sayapun segera
membuat publikasi kegiatan dan mengirimkannya ke grup Menulis Buku Inspirasi
juga membagikannya di halaman facebook seperti yang biasa saya lakukan.
Dalam mempersiapkan apa yang akan saya bagikan,
awalnya saya bingung mulai dari mana, tetapi karena Bunda Lilis menyarankan
saya sharing pengalaman tanpa powerpoint atau slide materi. Sayapun menuliskan
cerita bagaimana awalnya saya terlibat dalam dunia tulis-menulis sampai
akhirnya bisa menghasilkan karya. Karya yang menurut saya masih kalah jauh dari
apa yang telah dihasilkan oleh para Pegiat Literasi Nasional yang menjadi
motivator dan inspirator saya dalam dunia menulis. Tapi saya sangat mensyukurinya,
karena bagaimanapun saya dulu memang tidak ada niat dan sedikitpun tidak pernah
terbayang akan menjadi penulis buku.
Ditengah persiapan, tiba-tiba lampu padam sejak
pukul 18.00 WIB, dan akhirnya menyala kembali setelah sekitar sepuluh menit
kemudian. Baru lima menit menyala, lampu kembali padam, "wah bagaimana
ini" gumamku saat itu. Tetap berusaha tenang sambil melanjutkan persiapan
dan sayapun menunggu. Sampai akhirnya sepuluh menit sebelum Kelas dimulai,
lampu belum menyala juga, saya memutuskan untuk mencari tempat untuk bisa
minimal mencas HP karena baterai sudah hampir habis. Untunglah ada rumah yang
menggunakan Genset sehingga saya bisa menumpang untuk mengikuti Kelas MBI malam
ini.
Lega rasanya, akhirnya bisa memulai pemaparan
pengalaman saya di kelas MBI dengang tenang. Satu demi satu pesan saya kirimkan
ke grup mulai dari latar belakang saya yang awalnya memang tidak terlalu
tertarik dengan dunia menulis karena latar belakang pendidikan dari STM dan
kuliah jurusan Fisika, saya dulu lebih tertarik membahas soal-soal ilmu pasti
dan memang pada dasarnya tidak ada niat untuk menjadi penulis.
Tetapi sejak saya bergabung dengan grup belajar
menulis gratis melalui WAG yang diselenggarakan oleh Om Jay - PGRI tepatnya
pada tanggak 10 Juni 2020 semuanya berubah. Perlahan tapi pasti saya muai
menyukai dan terus belajar dari para Narasumber yang luar biasa dalam
memotivasi dan mendorong untuk terlibat dalam dunia menulis. Sayapun membuat
blog baru sebagai media untuk menulis resume pertemuan yang memang suatu
kewajiaban bagi setiap peserta yang mengikutinya.
Saya selalu bertekad untuk menyelesaikan resume
setiap selesai perkuliahan, walapun saya sadari perlu perjuangan untuk
merangkai kata, karena dasarnya memang belum memiliki latar belakang dalam
menulis. Tapi selalu berusaha untuk menyelesaikannya walaupun kadang harus
sampai larut malam.
Perjuangan itupun menorehkan hasil, resume yang
saya tulis akhirnya saya poles menjadi buku solo perdana dengan judul
"Rahasia Menulis sampai Menerbitkan Buku Bersama Para Pakar"
sekaligus syarat bagi peserta untuk memperoleh sertifikat dari PGRI Pusat
sebagai tanda kelulusan mengikuti kegiatan belajar menulis yang diselenggaran
om Jay-PGRI tersebut. Saya sangat senang, seorang yang tidak pernah
bermimpi jadi penulis buku, akhirnya mampu menerbitkan sebuah buku solo. Hanya
rasa syukur kepada Tuhan yang bisa saya panjatkan.
Dari berbagai pengalaman tersebut, membuat saya
berani untuk mengajak teman-teman guru daerah khusus (terpencil), teman saya
sewaktu mengikuti PPG Dasus IPA di UNY 2018 lalu. Dengan dorongan dan motivasi
dari bu Kanjeng, akhirnya bisa menerbitkan buku antologi perjuangan guru daerah
khusus “Secercah Harapan dalam keterbatasan”.
Bahkan lebih dari sekedar menulis buku, sejak
berjumpa dengan sosok Inspirator yang tidak kenal lelah yakni Bunda Lilis
Sutikno tepatnya pada hari Rabu
tanggal 29 Juli 2020, motivasi saya untuk serius dalam menulis semakin
menggelora, kala itu, saya sangat terkesan dengan materi yang beliau sampaikan
kala itu “Menulis semudah ceplok telur” itulah jargon beliau. Ditambah lagi
karena kami memiliki latar belakang kondisi sekolah yang sama berada di
pedalaman (terpencil) tetapi beliau tetap bisa berkarya, malah bisa meraih
prestasi di Tingkat Nasional, yakni Juara 2 Nasional “MY TEACHER MY HERO AWARD INDONESIA DIGITAL LEARNING” pada Tahun
2015. Semua itu membuat saya semakin tertarik mengikuti kuliah
bunda lilis malam itu.
Di
akhir pertemuan beliau memberikan tantangan buat setiap peserta, bagi 5 resume
terbaik akan beliau berikan apresiasi. Saya semakin bersemangat membuat resume
dan segera mengirimkan kepada beliau. Dan saya bersyukur, resume saya menjadi
salah satu yang terpilih dengan judul Guru Daerah Terpencil dari NTT
Menghasilkan Karya Luar Biasa (Ibu Dra. Lilis Sutikno, SH), bisa dilihat di
link : https://sahatnbh.blogspot.com/2020/07/guru-dari-daerah-terpencil-di-ntt.html,
dan akhirnya beliau menghubungi saya dan itulah awalnya saya beliau libatkan di
dalam kelas MBI gelombang 1 sampai saat ini.
Bukan sekedar apresiasi
yang beliau berikan. Kesempatan yang diizinkan untuk mengasah diri di kelas MBI
juga sangat saya syukuri. Sebagai Tim dan sudah diberikan kesempatan menjadi
Narasumber sebanyak dua kali, padahal saya dulu tidak tahu apa-apa tentang
menulis, bahkan lebih dari hal itu, saya juga saat ini dipercayakan sebagai
penanggung jawab buku antologi bertema "Sekolahku" dan akan segera
"naik kelas" menjadi editor buku dalam antologi "Bundaku".
Demikianlah pengalaman yang bisa saya bagikan
pada malam hari ini. Saya hanya berdoa dan berharap setiap apa yang saya
bagikan pada malam ini bisa memberikan motivasi buat setiap peserta, sehingga
semakin semangat sehingga semua peserta kelas MBI ini dapat memiliki karya dan
semua nama peserta akan tercantum pada cover buku yang akan dihasilkan.
Terima kasih bunda Lilis atas semua kebaikan,
motivasi dan dorongan yang kuat sehingga saya akhirnya bisa seperti yang
sekarang ini, semoga Tuhan membalaskan semua kebaikan yang bunda berikan kepada
saya. Saya juga masih harus terus berusaha, belajar, belajar dan belajar lagi
karena masih banyak hal lagi yang harus saya pelajari.
Semangat... Semangat... Semangat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar