Jumat, 23 Oktober 2020

Seseorang dibentuk oleh orang-orang disekitarnya

"Pergaulan yang baik akan menghasilkan hal-hal yang baik" merupakan sebuah kata bijak yang sangat tepat dalam menjalani kehidupan ini. Ketika seseorang bergaul dengan orang-orang yang baik maka akan membuatnya menjadi orang baik, sebaliknya apabila bergaul dengan orang-orang yang tidak baik akan membuatnya terbiasa dengan hal-hal yang tidak baik.

Ketika ingin menjadi orang yang bijaksana, maka temanilah sebanyak mungkin orang-orang yang bijaksana, pasti kamu akan menjadi orang yang berhikmat. Ketika ingin menjadi seorang guru yang berhasil, maka bergaulah dengan guru-guru yang memiliki dedikasi untuk membangun negeri, pasti kamu akan mendapatkan banyak pengetahuan yang mereka bagi.

Bila ingin pintar memasak maka cara yang paling tepat dengan bergaul dengan orang yang mengetahui cara mengolah berbagai jenis masakan. Demikian juga ketika ingin menjadi sosok yang bisa melakukan banyak hal yang besar dan bermanfaat bagi orang lain maka banyaklah bergaul dengan orang-orang hebat. Ingatlah bergaul bukan harus bertatap mata, memandang wajah dan berjumpa secara fisik, tetapi dengan teknologi saat ini sangat mudah bagi kita untuk "bersua" dan berkomunikasi dengan sosok yang kita dambakan tanpa harus hadir dihadapannya secara nyata.

Saya sudah merasakannya. Sejak awal Juni 2020 memulai bergaul dan terlibat di dalam group menulis melalui aplikasi WhatsApp saya sangat merasakan dampak yang luar biasa. Yang dulunya tidak suka dunia tulis menulis, paling malas membaca tulisan yang panjang-panjang dan lebih suka memainkan angka-angka dan rumus-rumus. 

Tetapi semuanya berubah total, seorang berlatar belajar sains akhirnya jatuh cinta dengan dunia literasi yang memberikan kebahagiaan tersendiri. Semuanya terjadi berkat dorongan yang saya rasakan dari sosok-sosok hebat para inspirator menulis, walaupun tidak pernah berjumpa secara nyata.

Awalnya saya hanya bisa membuat satu kalimat itupun harus mencoba sampai beberapa kali. Ketika mencoba membuat kalimat berikutnya sepertinya tidak nyambung dengan kalimat yang sebelumnya. Itu sering terjadi dan terus terjadi. Tetapi berkat komunitas yang terdiri dari orang-orang yang giat dalam menulis akhrinya semuanya berproses dan akhirnya melahirkan seorang pegiat literasi. 

Dari yang tidak suka menulis akhirnya menghasilkan karya yang tidak disangka-sangka yakni sebuah buku solo dan empat buah buku bersama. Bukan hanya sebagi penulis, sudah mendorong orang lain untuk terlibat di dalam menulis buku, sudah merasakan sebagai penanggung jawab (kurator) dan menjadi narasumber menulis. Sangat luar biasa.

Lingkungan yang begitu kuat mendorong saya untuk konsisten untuk tetap menulis setiap hari akhirnya membentuk saya menjadi seseorang yang selalu rindu menulis, sepertinya tanpa menulis ada sesuatu yang belum lengkap sebelum beranjak ke tempat tidur. Ya saya sadari itu semua adalah berkat para inspirator menulis, tokoh-tokoh luar biasa yang menularkan 'virus literasi' sehingga saya bisa seperti saat ini. Ketika komitmen ada dihati dan komunitas tidak terganti, maka karya yang dihasilkan akan lebih baik lagi dikemudian hati, itulah yang saya yakini. 

Siapa kita saat ini dan mau apa kita dikemudian hari tidak terlepas dari pengaruh orang-orang disekitar kita. Satu kunci yang perlu diingat dan tentunya dijalankan bahwa mau jadi seperti apa kita, maka mulailah  bergaul dan berinteraksi dengan sosok seperti yang diharapkan. Dan akan sangat memberikan imbas yang sangat cepat apabila ada komunitas yang membuat kita memiliki banyak kesempatan berbagi bersama inspirator yang akhirnya akan membentuk kita menjadi sosok yang kita impikan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Iman dan Ilmu Pengetahuan

Iman dan Ilmu Pengetahuan   (Oleh: Sahat Serasi Naibaho, S.Si, Gr.)   Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal:  dalam ...

Postingan Terpopuler dalam sebulan ini